Hua Hin (ANTARA News) - Kepala Negara/Pemerintahan ASEAN, termasuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dijadwalkan melakukan pertemuan dengan wakil dari Kelompok Masyarakat Madani menjelang Pertemuan Puncak ke-14 Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) di Hua Hin, sebuah kota peristirahatan selatan Bangkok, Thailand, Sabtu. Pertemuan tersebut merupakan salah satu upaya ASEAN untuk mengubah citra organisasi elit milik para birokrat menjadi sebuah organisasi yang lebih berbasis pada masyarakat sebagaimana mandat dari Piagam ASEAN, yang berisi komitmen bersama 10 negara ASEAN untuk menjadikan ASEAN sebuah organisasi yang berdasarkan hukum. Namun, pertemuan yang dijadwalkan berlangsung selama lebih kurang 30 menit itu dibayangi oleh aksi boikot yang akan dilakukan oleh pemerintah Kamboja dan Myanmar sebagai reaksi ketidaksetujuan kedua negara itu atas utusan negaranya dalam pertemuan itu. Perdana Menteri Kamboja Hun Sen dan Perdana Menteri Myanmar Thein Seintelah mengemukakan ketidakpuasannya pada pemilihan perwakilan kelompok masyarakat madani dari negara mereka. Mereka disebutkan menginginkan nama lain untuk hadir dalam pertemuan itu. Menurut harian Thailand "The Nation" Perdana Menteri Hun Sen menolak untuk bertemu Pen Somony --direktur program bagi Sukarelawan Kamboja untuk Masyarakat Madani. Harian itu menyebutkan bahwa Hun Sen ingin bertemu dengan perwakilan lain dari Kamboja yang bukan merupakan bagian dari jaringan Forum-Asia. Sementara itu delegasi Myanmar juga menolak menerima sebuah daftar nama yang mencantumkan nama Khin Ohmar --Ketua Jaringan bagi Demokrasi dan Pembangunan (MYanmar)-- yang dikenal aktif mempromosikan hak-hak perempuan di Myanmar. Apabila aksi boikot itu benar-benar terjadi maka hal itu akan menjadi catatan tidak menyenangkan dalam proses dialog ASEAN dengan kelompok Masyarakat Madani yang telah dirintis empat tahun terakhir, dimulai sejak KTT ASEAN di Kuala Lumpur 2005. Disebutkan sejauh ini ada opsi untuk tetap menggelar pertemuan antara Kepala Negara/Pemerintahan ASEAN dengan Kelompok Masyarakat Madani tanpa perwakilan dari Kamboja dan Myanmar, dan baru kemudian dilanjutkan dengan pertemuan antara Ketua bergilir ASEAN PM Thailand Abhisit vejjajiva dengan seluruh perwakilan Kelompok Masyarakat Madani. Selain dua nama diatas, perwakilan Masyarakat Madani yang akan hadir dalam pertemuan tersebut antara lain Rafendi Djamin dan Yuyun Wahyuningrum dari Indonesia, Wathshlah Naidu dari Malaysia, Maria Estrella Penunia dari Filipina, Sinapan Samdorai dari Singapura, Thitinan Pongsudhirak dan Suntree Sengking dari Thailand dan Phan Van Ngoc dari Vietnam. Pertemuan pertama antara Kepala Negara/Pemerintahan ASEAN dengan organisasi non pemerintah pertama kali dilakukan di Malaysia pada 2005, kemudian digelar kembali sebagai pertemuan sela di KTT Cebu Filipina pada 2007 dan Singapura tahun lalu. ASEAN terdiri dari 10 negara di kawasan Asia Tenggara yaitu Brunei, Kamboja, Indonesia, Malaysia, Myanmar, Laos, Filipina, Vietnam, Singapura, dan Thailand.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009