Hua Hin (ANTARA News) - Perjanjian perdagangan bebas antara ASEAN dan India diperkirakan akan ditandatangani pada tahun ini (2009).
"Sebetulnya pada tanggal 16 Desember tahun lalu (2008), pada waktu kita melakukan perjanjian di Singapura itu, kita sudah siap untuk tandatangan tapi dia (India) sendiri belum selesai proses di parlemennya, maka kita tunda,"kata Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-14 di Hua Hin, Thailand, Jumat.
Selain masalah di parlemennya, India juga meminta pengunduran jadwal implementasi perjanjian tersebut enam bulan dari tanggal berlaku yang semula disepakati.
"Itu menyulitkan Thailand karena Thailand harus kembali ke parlemennya," ujar Mendag.
Mendag menjelaskan penundaan penandatanganan FTA antara ASEAN dan India itu hanya masalah prosedur dan proses saja. Sedangkan negosiasi sudah selesai.
"Jadi, FTA ASEAN-India target kita bisa ditandatangani bulan Agustus atau di ASEAN Summit yang berikutnya biasanya sih Desember,"tuturnya.
Perundingan FTA ASEAN-India dimulai dengan kesepakatan kerangka kerjasama dua pihak yang ditandatangani pada Oktober 2003 dan penandatanganan FTA-nya ditargetkan dapat tercapai pada 2006. Namun, perundingan berjalan dengan sangat alot terkait CPO, kopi, lada hitam dan teh.
Sebelumnya, India telah menawarkan penurunan tarif BM dari 90 persen menjadi 60 persen untuk produk turunan CPO dan dari 80 persen menjadi 50 persen untuk CPO. Malaysia dan Indonesia sebagai produsen CPO terbesar dunia menginginkan penurunan tarif BM yang lebih agresif.
Thailand dan Vietnam meminta penurunan tarif lebih banyak untuk produk ekspor utama mereka seperti teh, lada hitam dan kopi.(*)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009