Sebelumnya saya sampaikan bahwa Korean Air sudah berencana untuk menghentikan sementara penerbangan pada bulan Maret

Jakarta (ANTARA) - PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP I akan menghitung dampak dari rencana penghentian sementara penerbangan Korean Air pada Maret akibat wabah Virus Corona.

"Sebelumnya saya sampaikan bahwa Korean Air sudah berencana untuk menghentikan sementara penerbangan pada bulan Maret," ujar Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi di Jakarta, Jumat.

Faik Fahmi mengatakan bahwa penerbangan dari dan ke Korea Selatan yang melalui bandara-bandara Angkasa Pura I berasal dari dua maskapai yakni Garuda Indonesia dan Korean Air.

Jika Korean Air menghentikan sementara penerbangannya, maka tinggal Garuda Indonesia yang melayani penerbangan Korea Selatan - Indonesia.

Baca juga: 12.703 penerbangan di bandara AP I batal, potensi rugi Rp208 miliar

"Dampaknya seperti apa? Tergantung pada penerbangannya dan jumlah penumpangnya seberapa banyak. Itu belum kita hitung namun pasti berdampak," kata Faik.

Menurut dia, keputusan pemerintah yang melarang pendatang dari tiga negara (Iran, Italia, dan Korea Selatan) transit atau datang ke Indonesia, pasti ada dampaknya terhadap Angkasa Pura I, terutama dari Korea Selatan yang memiliki penerbangan langsung, sementara Iran dan Italia tidak ada penerbangan langsung.

"Dari yang Korea Selatan ini tentu ada dampaknya," ujar Faik Fahmi.

Sebelumnya Pemerintah Indonesia memberlakukan larangan masuk atau transit bagi pendatang yang dalam 14 hari terakhir melakukan perjalanan di sejumlah wilayah di tiga negara, yaitu Iran, Italia, dan Korea Selatan.

Baca juga: Indonesia larang masuk pendatang pernah kunjungi Iran, Italia, Korsel

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020