Jakarta (ANTARA News) - Sekitar 30 Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP), menyesalkan kasus bentrokan yang terjadi di Kantor DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) di Jakarta, pada Kamis (26/2), akibat konflik di tubuh organisasi pemuda tersebut. OKP-OKP tersebut di Jakarta, Jumat, menyesalkan pihak-pihak yang menggunakan kekerasan kepada pihak lain yang sebenarnya lebih berhak menggunakan kantor tersebut. OKP tersebut antara lain adalah Generasi Muda Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI-Polri (FKPPI), Pemuda Pancasila, Angkatan Muda Kabah, Gerakan Pemuda Kabah, Pemuda Panca Marga, Pemuda Islam, Pemuda Muhammadiyah, Gerakan Pemuda Indonesia, dan Generasi Muda Sriwijaya. Saat ini, KNPI terpecah dua yakni KNPI pimpinan Ahmad Doli Kurnia yang merupakan hasil Kongres Ancol dan KNPI pimpinan Aziz Syamsuddin yang merupakan hasil Kongres Bali. Koordinator Ketua Forum Bersama (Forbes) OKP Indonesia Sadek S Hasbi menjelaskan, silaturahmi Bandung yang diikuti OKP dan DPD KNPI seluruh Indonesia pada 8-9 Februari telah memutuskan bahwa KNPI hasil kongres Bali pimpinan Aziz Syamsuddin yang diakui. Selain itu, juga sudah ada surat dari Menko Kesra dan Menegpora. Ia mengatakan, sebenarnya pada 18 Februari kantor KNPI tersebut sudah steril atau tidak ada yang menguasai. Namun pada 23 Februari, ada pihak yang tidak setuju hasil silaturahmi Bandung menguasai kantor KNPI. Fungsionaris FKPPI Sayed Muhammad Muliady mengatakan, selanjutnya, pada 26 Februasi, kubu Aziz mencoba masuk ke kantor tersebut sambil membawa surat bahwa bahwa KNPI kongres Bali adalah yang sah. Mereka bermaksud ingin membersihkan ruangan kantor yang kosong karena kantor akan digunakan untuk suatu kegiatan. Namun mereka diusir dan akhirnya terjadi bentrokan. Ia menyesalkan orang-orang yang menggunakan kekerasan kepada pihak lain yang sebenarnya lebih berhak memasuki kantor KNPI tersebut. Sementara itu, Pembina MPN Pemuda Pancasila Gunung R Hutapea mengatakan, organisasinya mendukung hasil silaturahmi Bandung. Ia mengatakan, jika ada pihak yang tidak setuju hasil silaturahmi Bandung maka hal itu merusak citra pemuda. Padahal, katanya, saat kini seharusnya pemuda harus bersatu untuk menyukseskan pemilu 2009. "Kalau terus bertengkar maka semua akan rugi," katanya. Sekjen Pemuda Muhammadiyah Gunawan Hidayat juga menyesalkan kasus bentrokan di kantor KNPI tersebut karena menimbulkan korban dua orang luka. "Hindari kekerasan," katanya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009