tujuan menggunakan pembersih tangan dan disinfektan adalah menjaga tangan tetap bersih sehingga prevalensi kuman yang masuk ke mulut dapat dikurangi.
Jakarta (ANTARA) - Pakar kesehatan dari Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) dr Telly Kamelia mengatakan mencuci tangan merupakan salah satu cara untuk mengurangi bakteri namun tidak dapat membunuh virus yang ada di tubuh manusia.
"Sebenarnya tujuan kita cuci tangan itu menurunkan kuman, jadi tidak 100 persen menghilangkan kuman di tangan," kata dia di Jakarta, Jumat.
Menurut dia, masih banyak masyarakat selama ini salah kaprah dengan mengartikan cuci tangan menggunakan sabun dapat membunuh mikroba, padahal hanya mengurangi.
Apalagi saat ini cukup banyak masyarakat berpikir bahwa 'hand sanitizer' atau pembersih tangan dan disinfektan dapat membunuh virus corona, padahal keduanya digunakan untuk membasmi kuman bukan virus.
"Secara logika harusnya antivirus. Kalau bakteri baru antibiotik," katanya.
Artinya, ujar Telly, tujuan menggunakan pembersih tangan dan disinfektan adalah menjaga tangan tetap bersih sehingga prevalensi kuman yang masuk ke mulut dapat dikurangi.
Terkait antisipasi virus corona, ia juga menganjurkan masyarakat agar tetap mengonsumsi makanan empat sehat lima sempurna secara rutin. Selain itu, vitamin C dalam dosis tinggi diyakini efektif dalam preventif virus termasuk corona.
"Jadi di China sendiri sudah ada penelitian uji klinis menggunakan vitamin C dosis tinggi," katanya.
Kemudian, tumbuhan rempah sebenarnya mengandung antioksidan sehingga bisa menurunkan prevalensi virus corona melalui konsumsi herbal dan rempah-rempah. Meskipun demikian, ia menegaskan itu tidak membunuh virus tapi bisa meningkatkan imunitas tubuh.
Tidak hanya itu, gaya hidup seseorang juga dapat memengaruhi imunitas tubuh sehingga virus mudah menyerang. Sebagai contoh, setiap orang minimal butuh istirahat tujuh jam.
"Kalau tidurnya kurang dari tujuh jam, maka itu menurunkan imunitas tubuh sehingga penyakit gampang masuk," katanya.
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Rolex Malaha
Copyright © ANTARA 2020