Penyerahan ditandai dengan penyerahan berita acara dari Dirut PT Pindad, Adik Avianto Sudarsono kepada Dirjen Sarana Pertahanan Dephan, Marsekal Muda TNI Eris Herriyanto yang selanjutnya diserahkan kepada penggunanya TNI AD.
Adik Avianto Sudarsono mengatakan, ke-20 panser APS itu merupakan bagian dari 150 unit APS yang dipesan pemerintah melalui kunjungan Wakil Presiden Jusuf Kalla pada 2007.
Sementara itu, Menhan Juwono Sudarsono dalam sambutan tertulis yang dibacakan Marsda Eris Herryanto berharap agar penyelesaian tahap dua tidak terlalu lama hingga bisa dukung tugas-tugas TNI AD.
"Untuk mendukung kebijakan pemerintah yang memprioritaskan produk dalam negeri, maka kami meminta agar PT Pindad meningkatkan kualitasnya dan tumbuh sebagai industri kebanggaan bangsa serta mampu bersaing dengan produk luar negeri," katanya.
Untuk memproduksi 150 unit panser APS, PT PINDAD mendapat dana talangan dari Bank Mandiri, BNI 46 dan BRI. Satu unit panser memiliki harga Rp5,5 miliar atau lebih rendah dari produksi Perancis seharga Rp10 miliar.
Panser APS-2 6X6 memiliki dimensi 6000x2500x2500, berat 11/14 ton, kecepatan 90 km/jam, dengan radius putar 10 meter, dan daya tanjak 31 derajat. Panser ini juga telah dilengkapi dengan persenjataan senapan 7,62 mm, 12,7 mm (infanteri) dan meriam AGL 40 mm (kavaleri).
Tidak itu saja, panser PT Pindad ini juga dilengkapi peralatan khusus seperti sarana penglihatan malam dan Winch 6 ton. Untuk alat komunikasi terdapat intercom set plus VHF/FM (anti jamming dan hopping) serta GPS. (*)
Copyright © ANTARA 2009
Hidup Indonesia!
Bravo Indonesiaku.