Jakarta (ANTARA) - Merek ponsel asal China, Realme berencana meluncurkan ponsel empat kamera X50 Pro di Indonesia, yang baru diluncurkan secara global beberapa waktu lalu di Madrid, Spanyol.

"Ini flagship-nya Realme," Manajer Humas Realme Indonesia, Krisva Angnieszca, kepada media di Jakarta, Jumat.

Realme X50 Pro diluncurkan menjelang akhir Februari lalu, mengunggulkan fitur empat kamera belakang dengan lensa utama sebesar 64MP bukaan f/1.8. Kamera belakang utama ini menggunakan teknologi tetracell 4-in-1 piksel yang menggabungkan empat piksel menjadi satu ultra large piksel berukuran 1,6 nanometer, menjanjikan gambar yang jernih.

Sementara lensa belakang ultra-wide-angle atau ultra-wide-macro sebesar 8MP menggunakan piksel ultra besar 1,4 nanometer, dilengkapi dengan lensa anti distorsi ultra-wide-angle 119 derajat dan lensa super macro 3 centimeter.

Realme X50 Pro. (ANTARA/Natisha Andarningtyas)

Kamera ketiga berupa lensa 12MP yang dapat diperbesar maksimal 20 kali untuk hybrid zoom. Kamera terakhir berupa lensa kedalaman sebesar 2MP.

Sementara untuk swafoto, Realme memasang kamera ganda, dikemas dalam layar notch berbentuk punch hole. Kamera utama sebesar 32MP dan kamera sekunder sebesar 8MP ultra-wide-angle.

Realme X50 Pro ditenagai chip buatan Qualcomm Snapdragon 865 yang mendukung jaringan 5G, sementara Indonesia hingga saat ini belum mengadopsi jaringan radio komunikasi terbaru itu. Realme Indonesia sedang mempertimbangkan apakah akan membawa ponsel tersebut tanpa atau dengan jaringan 5G.

Chip tersebut diimbangi dengan RAM sebesar 8GB dan kapasitas internal 128GB. Untuk baterai, Realme membekali X50 Pro dengan kapasitas sebesar 4.200mAh yang dilengkapi dengan pengisi daya cepat SuperDart Flash Charge 65 watt.

Realme belum memastikan kapan ponsel ini akan diluncurkan di Indonesia.


Baca juga: Realme X50 Pro 5G pakai Snapdragon 865

Baca juga: Realme C3 dibanding Realme 5i, Redmi 8, dan Redmi 8A

Baca juga: Realme pastikan Realme UI hadir di perangkat sebelumnya

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020