Keterangan yang dihimpun ANTARA, kematian ayam itu dibarengi dengan jengger ayam yang berubah menjadi hitam. Seluruh ayam yang mati mendadak itu ayam kampung. Rata-rata ayam tersebut berusia sekira empat sampai lima bulan.
Warga setempat, Ade Suherman (35), mengatakan, selama satu pekan terakhir, sekira 100 ayam di kampungnya mati mendadak. Warga langsung mengambil keputusan membakar dan mengubur ayam yang mati mendadak itu, karena khawatir terhadap virus flu burung.
Atas kejadian itu, kini warga yang memiliki ayam kampung di kampung Nanggeng mewaspadai hal tersebut, agar tidak terjadi lagi kematian ayam kampung di empat dusun berbeda, yakni di dusun 1, 2, 3 dan 4.
Warga setempat lainnya, Siti (40), mengatakan, sebanyak tujuh ekor ayam miliknya ditemukan mati mendadak pada Rabu (25/2). "Saya tidak tahu penyebab kematian ayam itu karena kematiannya mendadak," katanya.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009