Pekanbaru (ANTARA nEWS) - Pesawat pelita air jenis foker 100 dengan nomor lambung PK-PC5 dengan nomor penerbangan 420 tujuan Jakarta-Dumai-Pekanbaru terpaksa masuk hanggar pasca-mendarat darurat di Bandara Pinang Kampai, Kota Dumai, Provinsi Riau akibat kebocoran hydrolic pada ban depan. Kepala Distrik Pelita Service Dumai, Edy Lukman saat dihubungi ANTARA News dari Pekanbaru, Kamis, membenarkan pesawat mengalami pendaratan darurat akibat hydrolic sebelah kanan pada ban depan mengalami kebocoran sehingga roda depan tidak bisa dibelokkan. "Kejadian tersebut terjadi kAMIS sekitar pukul 08.20 WIB dan pada saat ini pesawat telah dievakuasi masuk hanggar," katanya. Edy menjelaskan, pesawat yang mengangkut 71 penumpang ditambah delapan kru pesawat berhasil mendarat tepat diujung landasan yang memiliki panjang sekitar 1.800 meter. Saat mendarat dua unit mobil pemadam kebakaran milik PT Chevron dan PT Pertamina telah dikerahkan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya ledakan pesawat. "Tidak ada korban luka dan tewas dalam kejadian tersebut karena pilot dapat menguasai keadaan dan berhasil mendarat dengan selamat ," katanya. Ia juga menambahkan, kebocoran pada hydrolic itu membuat pesawat tidak bisa berputar arah lagi karena alat penggerak itu menjadi sangat keras sehingga mesin pesawat terpaksa dimatikan. Kejadian itu menurut Edy baru pertama kali terjadi pada pesawat berumur 17 tahun dan dibeli pada tahun 1994 itu.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009