Jambi (ANTARA News) - Para cukong kayu di Jambi disinyalir masih memiliki jaringan yang kuat karena terbukti hingga kini pembalakan liar di hutan-hutan produksi dan taman nasional di daerah ini masih terus berlangsung.
"Para cukong kayu itu seperti mafia yang memiliki jaringan yang cukup kuat sehingga tidak tersentuh," kata Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Jambi, DR Didy Wurdjanto di Jambi, Rabu.
Untuk menghentikan pembalakan liar di hutan-hutan konservasi dan hutan produksi, pihak BKSDA masih kewalahan karena keterbatasan petugas lapangan.
"Untuk menghentikan gerak para cukong kayu yang banyak mendatangkan pekerja (menebang kayu) dari luar Jambi perlu kerja sama antar instansi terkait untuk membentuk tim terpadu," katanya.
Jika itu tidak dihentikan, dikhawatirkan kerusakan hutan-hutan lindung di Jambi semakin parah yang berdampak terhadap berbagai kehidupan satwa dan manusia.
BKSDA juga akan kerepotan jika dalam jaringan para cukong kayu itu banyak pula melibatkan oknum-oknum aparat.
Sementara itu, Gubernur Jambi H Zulkifli Nurdin menyatakan prihatin dengan masih berlangsungnya pembalakan liar di daerah itu.
"Saya berharap aparat keamanan dan penegak hukum menindak tegas para cukong kayu itu. Saya akan membicarakan masalah ini dengan Kapolda Jambi," ujarnya.
Ia menegaskan, jika pembalakan liar tersebut masih berlangsung, bencana alam seperti banjir dan kekeringan akan semakin sulit dielakkan.
"Kiamat kita kalau hutan itu terus digunduli. Tolong hutan itu dijaga untuk anak cucu kita nanti," jelasnya.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009
3) mengapa pembalak2 pada dilepaskan>
4) ketidak mampuan aparat dan pemegang kekuasaan disana nunjukkan adanya ketidak terbukaan pemerintahan.