Beberapa nasabah kami melihat ini sebagai peluang
Jakarta (ANTARA) - Perbankan mendorong pengusaha mulai melakukan diversifikasi untuk transaksi ekspor impor menyusul dampak dari wabah virus corona (Covid-19) yang berawal dari Wuhan di China, salah satu negara mitra utama perdagangan Indonesia.
"Dengan kasus-kasus seperti ini, kita akan sadar bahwa kita harus mendiversifikasi negara tujuan ekspor kita, negara asal impor kita, itu yang paling penting," kata Direktur Utama BRI Sunarso ditemui usai bertemu dengan pemerintah dan regulator di Gedung Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Jakarta, Kamis.
Menurut dia, wabah Covid-19 memberikan sisi lain yakni pelaku usaha mencari alternatif negara mitra ekspor atau impor dalam percaturan rantai pasok global.
Senada dengan Sunarso, Presiden Direktur Bank CIMB Niaga Togar M Siahaan dalam kesempatan yang sama mengatakan 20-30 persen rantai pasok global berasal dari China.
Baca juga: Perbankan siapkan antisipasi kredit macet naik, imbas Virus Corona
Dengan adanya wabah Covid-19, sisi pasokan mengalami hambatan sehingga berdampak kepada pelaku usaha termasuk di Tanah Air untuk produksi yang mengandalkan impor dari China.
"Mungkin ini waktunya diversifikasi supply chain. Beberapa nasabah kami melihat ini sebagai peluang. Ini saya rasa cukup sejalan dengan visi pemerintah bagaimana kita memindahkan investasi di Indonesia," katanya.
Sementara itu, Direktur Keuangan Maybank Indonesia Thilagavathy Nadason dalam kesempatan yang sama mengatakan pihaknya akan memanfaatkan jaringan di Asia yang dimiliki di antaranya Malaysia dan Thailand untuk membantu nasabah menjalin koneksi.
Baca juga: OJK kumpulkan petinggi perbankan bahas dampak Virus Corona
Pada saat yang sama, pihaknya juga sedang melakukan evaluasi nasabah yang merupakan pelaku usaha yang terdampak Covid-19 yang diprediksi mengalami penurunan produksi.
"Jadi saya melihat ini sebagai peluang supaya kita bisa membantu nasabah-nasabah kita mendiversifikasi tapi pasti akan ada dampak untuk jangka pendek," katanya.
Para petinggi perbankan itu sebelumnya bertemu dengan pemerintah yakni Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan regulator yakni BI dan OJK di Gedung Radius Prawiro, Jakarta untuk membahas kebijakan yang diambil pemerintah menghadapi dampak Covid-19.
Baca juga: Kadin Jateng minta perbankan beri kemudahan industri terdampak Corona
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020