Pembagian rekening yang dilakukan di Gedung Olahraga (GOR) Serba Guna Sidoarjo ini sebagai bentuk realisasi sisa pembayaran sebesar 80 persen dari PT Minarak Lapindo Jaya (MLJ) selaku juru bayar ganti rugi kepada korban lumpur.
Sekretaris Gabungan Korban Lumpur Lapindo (GKLL) Khoirul Huda mengatakan, pembagian rekening ini diharapkan bisa mengurangi kekhawatiran korban lumpur.
"Karena selama ini hanya janji-janji saja yang selalu kami dapatkan dari Minarak," katanya saat dikonfirmasi di Sidoarjo, Jatim, Rabu.
Ia mengatakan, untuk hari ini terdapat 1.550 rekening tabungan yang dibagikan. "Kemarin sebanyak 1.500 buku tabungan juga sudah dibagikan. Dan hari ini ada 1.550 rekening yang dibagikan dari total 8.500 rekening," katanya.
Dia yang mewakili 3.150 KK korban lumpur dan tergabung dalam GKLL, mengimbau agar warga yang belum dipanggil tetap bersabar dan mengikuti mekanisme.
"Jadi proses pemanggilan siapa yang menerima ini bukan dari pihak Minarak Lapindo Jaya (MLJ) tapi dari BRI sendiri," katanya.
Pihaknya mengaku, warga yang tergabung dalam GKLL yang sudah terima rekening akan dihubungi olehnya. "Sehingga kami bisa tahu mana yang sudah menerima rekening atau belum," katanya.
Sementara itu, Mujianto salah warga yang menerima rekening baru BRI berharap MLJ tetap intens dalam pelunasan 80 persen dengan sistem cicil ini.
"Kalau kondisi perusahaan Lapindo sudah membaik, nilai cicilan juga diharapkan ada tambahan. Syukur-syukur kalau nilainya nanti mencapai Rp30 juta per bulan seperti yang pernah dijanjikan," katanya.
Menurutnya, nilai cicilan sebesar Rp15 juta per bulan itu tergolong sedikit. "Dengan cicilan Rp15 juta per bulan sangat sulit bagi kami untuk mendapatkan tanah dan rumah yang bagus. Tapi tidak masalah, asalkan cicilan tersebut benar benar direalisasikan. Ditunggu saja awal Maret mendatang," katanya. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009