"Prinsipnya sekarang KPU sedang sinkronisasi DPT 2019 dengan DP4, kita juga mengundang dukcapil, dan sinkronisasi berjalan maraton, kita bekerja sama melakukan sinkronisasi, (termasuk pemilih disabilitas)," kata Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Viryan Azis, di Jakarta, Kamis.
Baca juga: KPU belum putuskan daerah yang menggunakan e-Rekap di Pilkada 2020
Jumlah tersebut kata dia masih dinamis, bisa berkurang atau bertambah, sama seperti daftar pemilih lainnya, tergantung hasil sinkronisasi daftar memilih maupun pencocokan dan penelitian (coklit) yang akan digelar pada pemutakhiran daftar pemilih.
"Memperbaiki melengkapi elemen data, misalnya NIK-nya atau tempat tinggalnya, yang bersangkutan pindah, waktu di DPT masih di rumah lama atau pindah, tapi tidak mengurus dokumen perubahan, menghapus pemilih yang tidak ditemui keberadaannya, itu kegiatan coklit, include di dalamnya, masuk juga pemilih disabilitas," katanya.
Kemudian soal kesiapan akomodasi bagi pemilih disabilitas, KPU menetapkan standar tempat pemungutan suara (TPS) bisa diakses oleh segmen ini
"Terkait dengan penyiapan perangkat bantuan untuk pemilih disabilitas, kalau TPS, kita sudah TPS akses, maksudnya TPS akses, kita sudah meminta sejak awal tidak melihat di daerah itu ada pemilih disabilitas atau tidak, TPS kita sudah kita tentukan TPS akses," kata dia.
Contohnya, menurut Viryan, TPS harus bisa diakses untuk pengguna kursi roda, ukuran pintu masuk dan keluarnya pun ditentukan untuk memberikan layanan bagi segmen disabilitas.
"Kalaupun ada tangga, dia harus ada akses buat kursi roda, bukaannya harus cukup untuk orang masuk, tingginya juga sudah diatur, nah itu akses," ucap Viryan.
Baca juga: Bawaslu RI: Modus politik uang berkembang
Baca juga: Kapolri tinjau simulasi penanganan ancaman konflik pada Pilkada 2020
Baca juga: Mendagri minta Satpol PP dan Satlinmas kawal Pilkada 2020
Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2020