Sekretaris Satlak Penanggulangan Bencana Kabupaten Donggala, Madjid Yunus yang dihubungi melalui telepon dari Palu, Rabu (25/2), membenarkan peristiwa itu dan menyebutkan bahwa pasangan itu baru menikah tiga bulan lalu.
"Jenazah kedua korban masih dalam proses evakuasi. Upaya evakuasi terkendala oleh medan yang berat dan kondisi cuaca yang buruk," tutur Madjid.
Berdasarkan keterangan warga setempat, kata Madjid, salah satu penyebab terjadinya bencana longsor ini adalah penebangan pohon secara liar. Hal ini dibuktikan dengan adanya beberapa pohon yang menimpa rumah warga di Dusun IV Desa Kaliburu.
Selain dua warga setempat tewas, bencana ini juga mengakibatkan sembilan rumah rusak parah dalam bencana itu.
Sekarang 50 KK warga desa itu diungsikan ke balai desa dan sedang diupayakan pemberian bantuan darurat berupa bahan makanan dan minuman dengan berkoordinasi Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Camat dan tokoh-tokoh masyarakat setempat.
"Kami turun ke lokasi bencana atas perintah Bupati Donggala Habir Ponulele dan Ketua DPRD Donggala Ridwan Jalidjama setelah mendapat informasi dari warga setempat. Informasi ini kemudian segera ditindaklanjuti dengan mendatangi lokasi kejadian. Siang ini, bupati dan wakil bupati, Ketua DPRD Donggala serta rombongan dari instansi terkait mendatangi lokasi bencana dan menjenguk para pengungsi," katanya.
Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan Donggala siang ini juga telah membentuk Posko untuk membantu para warga yang tertimpa bencana itu, terutama yang tinggal di tempat pengungsian.
(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009