Ketua Panitia Pemilihan Rektor Unika Soegijapranata, A. Posmaria Setiasiwi Sitohang di Semarang, Selasa, mengatakan, Unika Soegijapranata mengadakan suksesi rektor secara terbuka baru pertama kali ini.
Proses suksesi rektor, kata Posmaria, akan dibagi dalam sepuluh tahapan. "Tahap pertama, yaitu pembahasan dan penetapan tata cara pemilihan rektor telah dilakukan sejak tanggal 22 Januari 2009," katanya.
Ia mengatakan, pada tanggal 9 Februari 2009 akan diadakan tahapan kedua, yaitu sosialisasi tata cara pemilihan rektor kepada sivitas akademika.
Tahapan selanjutnya, lanjut Posmaria, adalah penyerahan hasil penjaringan bakal calon rektor, penetapan bakal calon (balon) rektor, sosialisasi balon tetap rektor, presentasi visi misi dan program, pemilihan calon tetap rektor, pengusulan tiga nama calon tetap, penetapan, dan pelantikan rektor terpilih.
Ia menjelaskan, pengusulan nama-nama calon akan diakomodasi oleh tiga unsur, yaitu kalangan fakultas, biro UPT dan senat mahahasiswa serta dari kalangan pascasarjana. "Semua unsur tersebut berhak mengajukan calon dari internal Unika maupun dari pihak luar," kata Posmaria.
Disinggung mengenai unsur alumni yang tidak dilibatkan dalam proses pengusulan tersebut, ia mengatakan, sengaja tidak melibatkan karena kepengurusan alumni jalan di tempat, meskipun sudah lama terbentuk.
"Kami menyelenggarakan suksesi rektor secara terbuka untuk memberi kesempatan kepada calon dari luar Unika Soegijapranata bersaing secara sportif memperebutkan jabatan rektor," katanya.
Posmaria juga mengatakan, panitia pemilihan rektor memberikan jaminan bahwa semua calon akan mendapatkan kesempatan yang sama.
Rektor Unika Soegijapranata, Yohannes Bagus Wismanto, mengatakan dirinya mendukung sepenuhnya suksesi rektor periode 2009-2013 yang dilakukan secara terbuka dan tidak akan mencampuri urusan kepanitiaan pemilihan rektor seratus persen.
"Mereka merupakan tim yang mempunyai independensi dan saya tidak mencampurinya," katanya.
Namun, ia mengingatkan, Unika Soegijapranata baru pertama kali ini mengadakan suksesi rektor secara terbuka. "Saya berharap tidak terjadi "ontran-ontran" (kemelut) suksesi rektor seperti terjadi di beberapa perguruan tinggi yang mengadakan suksesi serupa," kata Rektor Unika.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009