Jakarta (ANTARA News) - Maskapai penerbangan swasta terbesar, Lion Air belum mewacanakan untuk memberikan semacam apresiasi seperti uang kaget terhadap 156 penumpang pesawat MD-90 Lion Air JT.972 yang mendarat darurat di Bandara Hang Nadim, Batam, pukul 19.15 WIB (23/2).

"Belum ada wacana itu karena dari sisi penumpang itu hanya insiden biasa karena tak ada `injury` (terluka, red)," kata Direktur Umum yang merangkap Juru Bicara Lion Air, Edward Sirait saat dihubungi di Jakarta, Selasa malam.

Penegasan tersebut menanggapi wacana yang berkembang di komunitas penerbangan bahwa sudah selayaknya Lion Air memberikan semacam uang kaget sebagai bentuk apreasiasi kepada para penumpangnya.

Sebuah maskapai di Indonesia beberapa tahun lalu, ketika mengalami insiden serius dan rodanya sempat terlepas, memberikan uang kaget dengan nilai mencapai puluhan juta rupiah per penumpang.

Apalagi, pemberitaan sebuah media terbitan menyebutkan, akibat peristiwa itu, sekitar 30 persen dari 156 penumpangnya mengalami syok, bahkan tiga di antaranya syok serius dan harus dirawat di Rumah Sakit Budi Kemuliaan Batam.

Edward menegaskan, para penumpang saat ini sudah diterbangkan ke tempat asalnya, termasuk para awaknya. "Pilotnya sudah sampai di rumah," katanya.

Sementara itu, terkait dengan kondisi pesawat saat ini di Batam, Edward menyebutkan, malam ini (24/2), setelah teknisi memperbaiki pesawat, mereka menunggu persetujuan dan sertifikasi dari Direktorat Kelaikan Pesawat dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPPU) Dephub, untuk diterbangkan ke Jakarta dan selanjutnya menjalani perawatan.

"Jika diijinkan, pesawat itu sudah siap diterbangkan ke Jakarta, besok," katanya.

Ditanya terhadap himbauan lisan Direktur Kelaikan Pesawat dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPPU) Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) Dephub Yurlis Hasibuan agar empat pesawat sejenis yang dimiliki Lion Air, dicek, Edward menegaskan, ada atau tidak permintaan, Lion Air sudah memeriksanya.

"Dari lima pesawat itu, empat beroperasi karena satu pesawat sedang menjalani perawatan rutin di Bandung, satu pesawat yang mengalami musibah di Batam itu. Semalam, ketiganya sudah dicek," katanya.

Dari hasil pengecekan itu, tambahnya, sejauh ini belum ditemui masalah berarti yang menyebabkan pesawat itu harus dihentikan operasinya untuk sementara.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009