Manado (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) dr Debie KR Kalalo MSc PH mengatakan, jajarannya masih menunggu hasil sampel warga yang diisolasi ke RSUP Kandou, Kota Manado.
"Sampel dari yang bersangkutan telah diambil dan diperiksa di Badan Litbangkes Kemenkes Republik Indonesia, dan dalam waktu yang tidak terlalu lama status yang bersangkutan sudah akan diketahui," ujar dr Debie di Manado, Kamis.
Baca juga: Indonesia miliki kemampuan uji laboratorium Covid-2019
Dia menyebutkan, sekarang ini memang masih ada dua orang yang dirawat di ruang isolasi RSUP Prof RD Kandou dalam kriteria pasien dalam pengawasan.
Di rawat di ruang isolasi, kata dia, tidak bermakna bahwa yang bersangkutan sudah pasti menderita COVID-19, tetapi merupakan Standard Operasional Prosedur perawatan penyakit menular.
Tindakan isolasi, lanjut dia, dilakukan sebagai bentuk pelayanan publik untuk mencegah penularan penyakit ke masyarakat.
Dinas Kesehatan maupun rumah sakit dan petugas kesehatan yang merawat pasien tersebut, sebut dia, akan menjaga kerahasiaan data yang bersangkutan.
Sebelumnya, dua warga Sulut diisolasi ke RSUP Kandouw setelah merasakan gejala batuk dan panas usai melakukan perjalanan dari luar negeri.
Pasien pertama warga Kota Bitung masuk ke RSUP dan diisolasi sejak tanggal 3 Maret, sementara satunya warga Bolaang Mongondow masuk tadi malam tanggal 4 Maret.
Kedua pasien tersebut, pernah melakukan riwayat perjalanan ke luar negeri yaitu di Malaysia dan pasien selanjutnya usai melakukan umrah ke Tanah Suci Mekkah.***3***
Baca juga: Balita warga negara China diisolasi ke RSUP Kandou
Baca juga: PCNU minta Wali Kota Depok jelaskan penanganan virus corona
Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020