New York (ANTARA News) - Harga minyak melemah menjadi di bawah 39 dolar per barel, Senin, saat para investor mencemaskan melemahnya ekonomi dan merosotnya harga saham di bursa Wall Street.
Harga minyak AS untuk penyerahan April turun 1,59 dolar menjadi 38,44 dolar per barel.
Minyak Brent di pasar London turun 90 sen menjadi 40,99 dolar per barel.
"Secara keseluruhan, pelambatan ekonomi masih mendikte harga minyak," kata Phil Flynn, seorang analis pada Alaron Trading di Chicago.
Saham-saham AS jatuh, tertekan merosotnya saham-saham teknologi dan ketidakpasian atas rencana terakhir pemerintah untuk menyelamatkan industri perbankan.
Krisis ekonomi yang memukul permintaan minyak global dan menekan harga hingga anjlok lebih dari dolar dari posisi puncaknya pada Juli lalu, mendorong OPEC melakukan serangkaian pemotongan produksi yang jumlahnya mencapai 4,2 juta barel per hari (bpd) sejak September.
Pasokan minyak OPEC diperkirakan akan merosot tajam pada Pebruari, kata Petrologistics kepada Reuters.
Para anggota OPEC diperkirakan akan memompa minyak 25,32 juta bpd pada Pebruari, turun sebanyak 980.000 bpd dari level Januari. Produksi sebesar itu merupakan angka ketaatan 89 persen atas target produksi, demikian menurut kalkulasi Reuters.
Kelompok produsen minyak itu akan memutuskan pemangkasan produksi baru pada pertemuan mendatangnya yang dijadwalkan digelar Maret, kata Menteri Perminyakan Aljazair, Chakib Khelil pada akhir pekan lalu.
Pasar keuangan juga akan mendengarkan laporan kebijakan Gubernur Bank Sentral (Federal Reserve) Ben Bernanke pada Selasa dan Rabu.
Bernanke diharapkan akan menawarkan berbagai langkah lebih jauh untuk memerangi resesi. (*)
Copyright © ANTARA 2009