Kasubdin Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Madiun, drh. Lilin Syarifah, Senin, mengatakan, kematian unggas di Desa Kresek itu merupakan kejadian keempat kalinya di Kabupaten Madiun selama awal tahun 2009.
"Sebelumnya hal yang sama telah terjadi di Desa Buduran, Kecamatan Wonoasri; Kelurahan/Kecamatan Wungu; dan Kelurahan Pandean, Kecamatan Mejayan," katanya.
Menurut dia, puncak kematian ayam karena virus H5N1 terjadi pada tahun 2007. Saat itu 13.000 ekor unggas mati mendadak. Tahun 2008 turun drastis, tercacat hanya 50 unggas yang mati akibat serangan flu burung.
"Namun di tahun ini, diperkirakan jumlah kematian unggas akan meningkat. Hal ini dipicu oleh perilaku peternak rumahan atau skala kecil yang tidak melakukan vaksinasi dan kurang menjaga kebersihan kandang," katanya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, guna mencegah penyebaran penularan virus H5N1 ke unggas lainnya, pihaknya akan melakukan penyemprotan desinfektan ke kandang-kandang unggas yang berada di radius 200 meter dari lokasi ayam yang mati mendadak.
Selain itu, pihaknya juga meminta kepada masyarakat yang memiliki unggas atau peternak untuk rajin memberikan vaksin setahun sekali.
"Vaksin ini bisa didapatkan secara gratis di kantor kami," kata Lilin Syarifah.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009