Banda Aceh (ANTARA News) - Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono menilai perkembangan di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) pasca empat tahun bencana gempa dan tsunami telah menunjukkan kemajuan yang sangat pesat. "Sudah dua tahun lebih saya tidak mengunjungi Aceh, kini Aceh semakin membaik dan perkembangannya juga sangat pesat," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Banda Aceh, Senin. Kepala negara pada peresmian 13 proyek Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) NAD-Nias dan APBN yang bernilai Rp715,3 miliar, di lapangan Blang Padang Banda Aceh sempat menyampaikan kesan-kesannya terhadap Aceh sejak konflik bersenjata dan bencana alam gempa tsunami. "Sejak mendarat di Bandara Sultan Iskandar Muda hingga sampai ke Kota Banda Aceh, saya melihat wajah-wajah yang ceria, bangunan yang bertambah dan kehidupan masyarakat yang mencerminkan kesejahteraan," katanya. Menurutnya, sebelum menjabat sebagai presiden, Ia sudah sering berkunjung ke Aceh untuk mencari solusi yang tepat, permanen dan bermartabat guna menyelesaikan konflik di Aceh. Setelah terpilih sebagai Presiden Ia juga telah menyerukan kepada masyarakat Aceh untuk mengakhiri pertikaian. Sebelum konflik selesai kemudian bencana alam yang maha dasyat yakni gempa dan tsunami pada 26 Desember 2004 menghancurkan ribuan bangunan dan menelan ratusan korban jiwa, sehingga permasalah semakin berat. "Hari ini saya datang untuk mengekspresikan rasa syukur kepada Allah SWT dengan meresmikan proyek-proyek rehabilitasi dan rekonstruksi serta infrastruktur," kata Susilo Bambang Yudhoyono. Dia berharap dengan kemajuan dan perkembangan yang telah dicapai hendaknya dapat menjaga perdamaian yang telah disepekati pada 15 Agustus 2005 di kota Helsinky, Finlandia antara Pemerintah Indonesia dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM).(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009