produksi sel darah putih seseorang harus stabil

Banjarmasin (ANTARA) - Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr H M Ansari Saleh, dr Izaak Zoelkarnaen Akbar, Sp.OT,FICS, Rabu, mengatakan, orang yang terpapar virus corona tidak ada obatnya, tetapi virus tersebut bisa mati karena "dimakan" oleh sel darah putih yang membentuk antibodi.

"Oleh karenanya produksi sel darah putih seseorang harus stabil, kondisi tubuh harus fit, vaksinasi, dan selalu bugar, agar terhindar dari serangan virus COVID-19," kata Direktur RSUD Ansari Saleh, kepada Antara di Banjarmasin, Rabu.

Dibiasakan pola hidup sehat, tidak meminum minuman yang mengandung alkohol, tidak makan makanan yang mengandung bahan pengawet zat kimia, tidak boleh stres, istirahat yang cukup, sehingga produksi sel darah putih stabil yang membuat daya imun tinggi.

Izaak menjelaskan, virus corona bisa hidup di luar inangnya tidak lebih dari 3 jam-24 jam, lebih dari itu maka ia akan mati.

Baca juga: DKI usulkan RSUD Cengkareng dan Pasar Minggu jadi RS rujukan
Baca juga: Tangani COVID-19, pemerintah siapkan 32 rumah sakit rujukan lagi

Virus tersebut akan bisa bertahan hidup pada inangnya, dan yang bisa menjadi inang dari virus tersebut adalah manusia dan makhluk hidup.

Pasien yang mati terpapar Virus Corona, sebagian besar adalah orang yang sudah lanjut usia, kondisi tubuhnya sangat lemah, atau sebelumnya sudah memiliki penyakit, paru-paru, hipertensi, kolesterol, gula darah, sakit paru-paru atau yang lainnya.

"Obati penyakit penyertanya bagi pasien yang sudah terpapar, dan pulihkan kondisi tubuhnya agar fit, sehingga sel darah putih akan melawan virus," katanya.

Virus corona kurang dari 2 persen sebagai penyebab kematian, berbeda dengan Virus SARS atau flu burung yang bisa menjadi penyebab kematian lebih tinggi dari Covid-19.

Baca juga: Sumsel siapkan lima rumah sakit rujukan terkait Covid-19
Baca juga: DIY siagakan dua rumah sakit rujukan tangani pasien terjangkit nCov

Sebagai langkah kesiapsiagaan apabila sewaktu-waktu ditemukan pasien terpapar virus Covid-19, RSUD Ansari Saleh telah melakukan langkah-langkah strategis.

Di antaranya membuat Standar Operasional Prosedur (SOP), menyiapkan sumber daya manusia (SDM), menyiapkan sarana dan prasarana, seperti, menyiapkan 10 ruangan isolasi.

SOP diperlukan dalam melakukan penanganan apabila ada pasien yang datang untuk dirawat, meski RS Ansari Saleh bukan rumah sakit rujukan. Karena pemerintah telah menunjuk dua rumah sakit rujukan khusus untuk penanganan Virus Corona, yakni, RSU Ulin, dan RS Tanah Laut.

Untuk SDM yang sudah disiapkan, lanjut Direktur, tim tersebut akan dipimpin langsung dokter spesialis paru-paru yang sudah ahli di bidangnya, dan dibantu petugas yang lainnya.

Ruangan yang disiapkan sebanyak 10 ruangan khusus atau ruang isolasi yang memiliki kapasitas 14 tempat tidur. Ruangan-ruangan tersebut telah sesuai dengan persyaratan khusus sebagai ruang isolasi, seperti, memiliki dua pintu, yang apabila dibuka pintu luar, maka udara di dalam tidak akan keluar dan yang lainnya.

Menyiapkan 10 pakaian khusus (seperti pakaian astronot), merupakan bagian dari penyediaan sarana dan prasarana yang sudah disiapkan pihak RS Ansari Saleh.

Baca juga: Pemprov Babel siapkan tiga rumah sakit rujukan pasien corona
Baca juga: Antisipasi corona, Kemenkes tunjuk empat rumah sakit rujukan di Kepri

Pewarta: Imam Hanafi
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020