Jakarta (ANTARA News) - Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) meluncurkan "Model Toko Buku Mobil", di seluruh Indonesia sebagai upaya memperluas akses masyarakat untuk mendapatkan buku murah.
"Pada tahun 2009 ini sebanyak 1000 toko buku mobil akan diluncurkan dengan tujuan untuk mencerdaskan anak didik, juga mengurangi angka buta aksara di Indonesia. Toko buku mobil ini akan beroperasi di tingkat kabupaten/kota, " kata Mendiknas Bambang Sudibyo usai membuka acara Rembuk Nasional Pendidikan di sela-sela peluncuran toko buku mobil di Pusdiklat Depdiknas Sawangan Depok, Jabar Senin.
Toko buku mobil nantinya akan difokuskan pada penyediaan buku pelajaran berharga murah. Harga minimal buku Rp4.452/eksemplar.
Selain itu, toko buku mobil menyediakan buku-buku umum yang dijual dengan harga murah untuk mengatasi persoalan distribusi buku ke daerah yang menjadi kendala dihadapi pemerintah dalam mensukseskan program buku murah nasional.
Toko buku mobil diluncurkan untuk mendukung program buku murah merupakan reformasi perbukuan secara mendasar yang dilakukan pemerintah sejak tahun 2008 lalu yang diharapkan menekan monopoli dari penulis maupun penerbit bahkan pemerintah.
Selain itu, perpaduan antara model toko buku mobil dapat menunjang program buku murah yang gencar dilakukan pemerintah untuk mendorong hidupnya kembali bisnis pasar buku bekas, toko-toko buku di daerah serta semangat guru untuk menghasilkan karya.
Program toko buku mobil sepenuhnya merupakan hasil kerjasama antara penerbit dengan asosiasi toko buku di seluruh Indonesia dengan dukungan dari Depdiknas dalam bentuk promosi peluncuran perdana pada acara Rembuk Nasional Pendidikan yang dilakukan oleh Mendiknas Bambang Sudibyo.
Untuk memiliki toko buku mobil, modal yang harus disediakan sekitar Rp 240 juta, dengan rincian Rp180 juta untuk pembelian mobil dan Rp60 juta untuk penyediaan buku dan produk media lainnya.
Secara terpisah, Ketua Umum Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) Setia Dharma Majid mengatakan, saat ini sebanyak 70 toko buku mobil siap beroperasi. Diantaranya di Sumbar dan DKI Jakarta.
"DKI Jakarta sendiri disiapkan masing-masing wilayah kota minimal 10 toko buku mobil," ujarnya.
Peluncuran toko buku mobil lanjut Setia Dharma, berawal dari persoalan sulitnya distribusi buku-buku pelajaran ke daerah. Kesulitan distribusi ini menyebabkan banyak daerah yang mengalami kelangkaan buku, kalaupun ada harganya sangat mahal.
"Toko buku mobil ini adalah upaya membuka jalur distribusi buku. Kita akan dekatkan buku ke masyarakat," katanya. (*)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009