Jakarta, (ANTARA News) - PT Pertamina (Persero) meminta maaf ke Komisi VII DPR menyusul keluarnya surat keberatan atas berlangsungnya rapat dengar pendapat dengan Komisi tersebut.

Dirut Pertamina Karen Agustiawan dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR di Jakarta, Senin mengatakan, pihaknya mengakui surat tersebut tidak sesuai mekanisme yang seharusnya.

"Surat memang tidak sesuai mekanisme dan karenanya, kami mohon maaf," katanya.

Hadir dalam rapat dengan agenda klarifikasi surat Pertamina itu Sekretaris Menneg BUMN Said Didu, Sekretaris Jenderal Departemen ESDM Waryono Karno, Komisaris Utama Pertamina Sutanto, dan komisaris Pertamina lainnya yakni Gita Wiryawan, Maizar Rahman, Soemarsono, dan Humayun Bosha.

Permintaan maaf Karen tersebut mengakhiri perseteruan Pertamina dan Komisi VII DPR atas keluarnya surat yang ditandatangani Sekretaris Perusahaan Toharso tersebut.

Komisaris Utama Pertamina Sutanto mengatakan, pihaknya menyesalkan kesalahpahaman yang terjadi antara Pertamina dan Komisi VII DPR dan berharap ke depan tidak terulang lagi.

"Semua pihak ingin bekerja optimal, termasuk DPR yang ingin Pertamina berkembang dengan baik," katanya.

Menurut dia, pihaknya berharap permasalahan tersebut menjadi pembelajaran bagi semuanya.

Anggota Komisi VII DPR Tjatur Sapto Edy juga mengatakan, ke depan, permasalahan tersebut tidak terulang lagi.(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009