Dari jumlah itu 90 orang dirawat di rumah sakti atau meningkat dibanding catatan Januari 2009 yang mencapai 60 kasus, demikian Kepala Bagian Rekam Medik Rumah Sakit Misi Rangkasbitung, Ignatius Darya, Senin.
Namun, dari 90 pasien yang dirawat itu tidak ada korban jiwa karena mereka segera ditangani rumah sakit.
Meningkatnya jumlah pasien DBD ini terjadi akibat perubahan cuaca ke musim hujan yang berpotensi mengembangbiakan nyamuk penuluar DBD, aedes aegypti, yang memang berkembangbiak pada genangan-genangan air bersih yang tidak menyentuh tanah.
Rumah sakit terus mewaspadai kemungkinan terjadi lonjakan pasien DBD dengan menambah beberapa fasilitas ruangan perawatan, apalagi musim hujan diperkirakan mencapai puncaknya Maret ini.
Meningkatnya jumlah pasien DBD masyarakat kurang memahami penyakit DBD dan karena warga sekitar perkotaan padat penduduk kurang menjaga kebersihan lingkungan. "Selama ini, pasien yang terjangkit DBD kebanyakan warga perkotaan saja." (*)
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009