Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengusulkan dua Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD),
yakni RSUD Cengkareng dan Pasar Minggu menjadi rumah sakit rujukan pasien terjangkit virus corona (Covid-19) untuk menambah tiga rumah sakit yang telah menjadi rujukan saat ini.
"Jadi yang di DKI awalnya tiga RS rujukan, kami berproses penambahan RS rujukan tentunya sesuai asesmen dan hasil skala prioritas yang ditetapkan Kemenkes. RS yang kami usulkan di RSUD kita adalah pertama Cengkareng, yang kedua Pasar Minggu," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti di Balai Kota Jakarta, Rabu.
Widyastuti menjelaskan, RS yang diusulkan itu dengan alasan lokasi RSUD Cengkareng dan Pasar Minggu masing-masing berada di wilayah selatan dan barat Jakarta.
Dengan adanya dua RS rujukan tambahan, Widyastuti mengatakan, bisa melayani di semua wilayah DKI Jakarta mengingat tiga RS rujukan yang ada saat ini yaitu RSPAD Gatot Soebroto, RSPI Sulianti Saroso dan RSUP Persahabatan yang milik pemerintah pusat, masing-masing berada di Jakarta Pusat, Utara dan Timur.
Kendati demikian, kata Widyastuti, penambahan rumah sakit rujukan adalah kewenangan pemerintah pusat dan penetapannya harus sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) Kementerian Kesehatan.
Baca juga: Tim medis RSUP Persahabatan jelaskan penanganan ODP dan PDP
Baca juga: Sepuluh PDP diisolasi di ruang Pinere RSUP Persahabatan
Syarat dan fasilitas menjadi RS rujukan penanganan virus corona, Widyastuti menegaskan bahwa semua harus sesuai standar prosedur tetap (protap), SOP dan sesuai dengan buku pedoman yang ditetapkan Kementerian Kesehatan, termasuk penyediaan ruang isolasi.
"Iya kami akan menyiapkan fasilitasnya untuk itu (ruang isolasi)," katanya.
Hingga Rabu ada 56 pasien terduga terjangkit virus corona, 30 di antaranya sudah pulang dalam kondisi sehat, sedangkan 26 lainnya dalam pengawasan dan masih dirawat.
"Sampai hari ini 30 orang dalam pengawasan sudah pulang dalam kondisi sehat. Sementara 26 lainnya masih dirawat. Semuanya termasuk dalam 241 orang yang dipantau," kata
Widyastuti.
Sebanyak 241 orang yang dipantau itu, kata Widiastuti, memiliki rincian 121 orang dalam pemantauan sudah selesai menjalani masa pemantauan dan dinyatakan sehat, sementara 120 orang dalam pemantauan.
Baca juga: Angin kencang dan ombak besar landa perairan Pulau Sebaru
Baca juga: 69 ABK Diamond Princes belum diturunkan dari KRI dr Suharso-990
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020