Jakarta, 23/2 (ANTARA) -
1. Menteri Keuangan Republik Indonesia, Dr. Sri Mulyani Indrawati dan Sekretaris Parlemen Bidang Keuangan Jepang, Mr. Shinsuke Suematsu, mewakili Menteri Keuangan Jepang, Mr. Kaoru Yosano (untuk selanjutnya disebut "Para Menteri"), dalam pertemuan mereka yang diselenggarakan hari ini di Phuket, Thailand, menegaskan kembali pentingnya kerja sama ekonomi dan keuangan regional.
2. Sebagai upaya untuk menjamin stabilitas ekonomi dan fiskal di Indonesia, Para Menteri setuju untuk memperkuat kerja sama antara Indonesia dan Jepang yang meliputi beberapa upaya konstruktif sebagai berikut:
1) Bantuan keuangan sampai dengan setara Yen Jepang sebesar 1,5 miliar dolar Amerika Serikat akan disediakan untuk Indonesia dalam bentuk garansi oleh Japanese Bank for International Cooperation (JBIC) kepada Pemerintah Indonesia atas penerbitan obligasi bermata uang Yen pada pasar modal Jepang (Samurai Bonds).
Jepang juga bersedia untuk mengambil bagian dalam fasilitas pinjaman kontingensi bersama melalui JBIC untuk Indonesia yang akan dielaborasi oleh Indonesia dan para mitra dalam pembangunan yang meliputi Bank Dunia, Bank Pembangunan Asia dan negara-negara sahabat utama.
2) Jumlah bilateral swap arrangement saat ini antara Indonesia dan Jepang di bawah Chiang Mai Initiative akan dinaikkan dari 6 miliar dolar Amerika Serikat menjadi 12 miliar dolar Amerika Serikat.
3. Menteri Sri Mulyani menyampaikan bahwa bantuan Jepang tersebut akan memberikan kontribusi bagi stabilitas perekonomian Indonesia dan memperkuat posisi cadangan devisa saat ini.
4. Menteri Sri Mulyani juga menegaskan komitmen Pemerintah Indonesia untuk mempertahankan kebijakan fiskal dan ekonomi yang berhati-hati, dan melanjutkan agenda reformasi yang tegas dan berkelanjutan dalam rangka meningkatkan kepercayaan investor dan memperkuat ketahanan perekonomian Indonesia. Sekretaris Parlemen Suematsu menyambut baik penegasan kembali komitmen Pemerintah Indonesia.
5. Para Menteri sepakat untuk melanjutkan kerja sama yang lebih erat selama periode yang penuh tantangan dalam perekonomian global.
Untuk keterangan lebih lanjut, silakan hubungi Harry Z. Soeratin, Kepala Biro Hubungan Masyarakat Departemen Keuangan
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2009