Yogyakarta (ANTARA News) - Komunitas peyandang cacat (difabel) di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Minggu menggelar deklarasi politik `Bela Bangsa` di Taman Kuliner, Depok, Kabupaten Sleman dan menantang calon anggota legislatif (caleg) untuk melakukan kontrak politik.
"Kami selama ini tidak pernah mendapat perhatian terutama dalam berbagai kebijakan publik, untuk itu kami minta para mau melakukan kontrak politik," kata Ketua panitia deklarasi politik `Bela Bangsa`, Joni Yulianto.
Menurut dia, para difabel juga tidak akan memilih caleg yang tidak menunjukan program dan komitmen kuat untuk membela kepentingan kaum difabel.
"Selama ini difabel belum masuk dalam `mainstream` kehidupan poltiik di Indonesia, hal ini jngan sampai terulang lagi dimana difabel dilupakan para pejabat politik. Mulai saat ini, kaum difabel harus bisa menyuarakan aspirasi," katanya.
Direktur Sasana Integrasi dan Advokasi Defabel ini mengatakan, menjelang pemilu kaum difabel harus menentukan sikap. "Jangan mau memilih caleg yang idak memiliki visi dan kemamuan untuk membela perjuangan kaum difabel," katanya.
Koordinator Difabel Kabupaten Gunungkidul, Heriyanto mengatakan. merupakan kesalahan bila para caleg atau calon pemimpin negara mengabaikan difabel karena populasi para peyandang cacat cukup besar dan tersebar di berbagai daerah.
"Di DIY saja jumlah difabel yang mempunyai hak pilih mencapai lebih dari 25 ribu orang dengan beragam profesi. Sayang kalau potensi ini diabaikan. Apalagi sejak gempa bumi dua tahun silam, jumlah penyandang cacat semakin besar dan mereka punya hak pilih dan punya potensi yan harus diperhitungkan para caleg dan calon pemimpin negeri ini," katanya.
Acara ini dihadiri oleh sekitar 100 penyandang cacat dari seluruh DIY seperti dari Sleman,Kota Yogyakarta, Bantul dan Gunungkidul. Deklarasi ini juga dihadiri enam orang caleg baik tingkat DRPD Sleman, DPRD Provinsi maupun DPR.
Dalam Deklarasi ini calegyang hadir juga diberi kesempatan untuk menyampaikan pandangan dan pernyataannya.
Caleg PKS untuk DPRD DIY dari dapil Sleman, Achmad Sumiyanto mengatakan, hal terpenting adalah bagaimana mendorong kemandirian dari kaum difabel serta membangun akses yang lebih luas bagi mereka sama halnya dengan warga yang normal.
"Membangun kemandirian dan membangun akses luas untuk difabel ini merupakan kewajiban bersama semua pihak. Ini yang penting saya kira untuk diperjuangkan bersama," katanya.
Sedangkan, caleg Partai Demokrat untuk DPRD DIY, Daryanto Wibowo mengatakan aksesibilitas untuk penyandang cacat memang menjadi hal yang mutlak dibutuhkan untuk mereka.
"Dengan akses yang luas ini, diharapkan penyandang cacat atau difabel akan lebih mudah mengoptimalkan potensi yang dimiliki.
Deklarasi tersebut kemudian ditutup dengan permintaan agar para caleg membubuhkan tandatangan pada spanduk besar berisi deklarasi politik `Bela Bangsa` yang merupakan kontrak politik kepada para difabel sebagai janji para caleg untuk memperjuangkan aspirasi mereka setelah pemilu nanti.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009