Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Wali Kota Malang Sutiaji memastikan bahwa di wilayah kota pendidikan itu zero atau nol pasien yang terpapar virus corona (COVID-19), sehingga masyarakat tidak perlu menunjukkan kekhawatiran dan merespons secara berlebihan.

"Kita harus tetap waspada, namun jangan sampai berlebihan menyikapi itu karena akan berdampak luas, efek dominonya sangat luas. Jangan sampai menimbulkan kepanikan, sehingga masyarakat melakukan aksi borong berbagai kebutuhan," kata Surtiaji di sela kunjungan ke Rumah Sakit Syaiful Anwar (RSSA) Malang terkait kesiapan rumah sakit tersebut, jika ada pasien terpapar virus corona, Rabu.

Sutiaji merespons merebaknya virus corona tersebut, pihaknya akan membuat surat edaran kepada setiap lurah maupun RT dan RW di Kota Malang, yang berisi antisipasi terkait virus corona.

Sikap yang tidak berlebihan dalam merespons adanya virus corona, kata politikus Partai Demokrat itu agar tercipta kondisi yang tetap kondusif dan tidak mencekam (menakutkan) di kota ini.
Baca juga: Pasien terduga Corona di RSUD Saiful Anwar Malang dipastikan negatif

"Harus kita sampaikan bahwa Kota Malang ini steril dari virus corona. Dari 36 orang yang baru dikarantika di Natuna (tiga diantaranya warga Malang) juga sudah 'clear', semua sehat, tidak ada yang sakit," ujarnya.

Oleh karena itu, lanjutnya, masyarakat tidak perlu panik dan merespons secara berlebihan atas isu yang mencuat saat ini.

"Berkaitan dengan masalah yang mencuat dan masih ramai beberapa hari terakhir ini, tidak benar di Kota Malang ada yang positif terkena corona dan meninggal. Sehingga tidak usah khawatir dan gamang. Kami minta pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dalam hal ini jangan sampai memunculkan informasi atau berita yang meresahkan," paparnya.
Baca juga: Antisipasi corona, bandara di Malang tingkatkan pengawasan
Baca juga: 50 ribu masker dikirim Pemkab Malang untuk pekerja migran

Karena isu dan informasi yang tidak benar itu, lanjutnya, banyak orang dari luar Malang yang seharusnya menyelesaikan pekerjaan dan urusannya di Malang, tidak jadi ke Malang dan menundanya karena takut terpapar virus corona.

"Mulai beberapa hari terakhir dan kemarin banyak yang bilang tidak berani ke Malang karena ada warga yang sudah terkena virus corona dan meninggal. Informasi itu sama sekali tidak benar, Insya Allah malang aman dan steril dari corona," ucapnya.

Sebelum mengunjungi RSSA Malang, Wali Kota Sutiaji melakukan kunjungan mendadak ke Medilab di kawasan Oro-Oro Dowo. Dari hasil kunjungan mendadak tersebut, diketahui persediaan masker sudah menipis.

Bahkan, dari 26 apotek yang ada di Malang, hanya ada 2 apotek yang persediaan maskernya masih ada, namun sudah menipis. Selain di apotek, di puskesmas-puskesmas yang ada di kota itu juga menipis, padahal seharusnya masih bisa mencukupi kebutuhan pasien mapun tenaga medis dan paramedis hingga dua bulan ke depan.
Baca juga: RS Lavalette Malang lengkapi fasilitas untuk pasien virus corona

Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2020