Yogyakarta (ANTARA News) - Anggota Dewan Penasihat DPP Partai Golkar Sultan Hamengku Buwono X mengatakan, meskipun Jusuf Kalla menyatakan siap maju sebagai calon presiden (capres) dari Golkar dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2009, keputusan soal capres belum final.

"Soal capres nanti akan diputuskan dalam rapat pimpinan nasional khusus (rapimnasus) Partai Golkar, Jika dikatakan Jusuf Kalla menjadi capres Golkar itu kan hanya di headlines surat kabar, pernyataan itu mungkin untuk membangun image," katanya di Yogyakarta, Sabtu (21/2).

Menurut Sultan, sampai saat ini Golkar belum memutuskan capres, tetapi baru menominasikan tujuh orang kader yang akan disurvei oleh masyarakat yang menurut rencana dilakukan pada Maret 2009 dan diumumkan setelah 9 April 2009.

"Jadi, majunya Ketua Umum DPP Partai Golkar Jusuf Kalla sebagai capres tidak ada masalah, karena beliau merupakan salah seorang dari tujuh orang yang dinominasikan oleh daerah-daerah. Namun, tujuh nominator itu akan disurvei terlebih dulu oleh masyarakat," katanya.

Ia menambahkan, tujuh nominator itu merupakan hasil dari rapat pimpinan nasional (rapimnas) Partai Golkar pada Oktober 2008. Dalam rapimnas itu diputuskan harus dinominasikan antara 5-7 tujuh kader dari masing-masing kabupaten/kota dan provinsi.

Nominasi itu dilakukan dari seluruh nama yang diajukan dan dicatatkan oleh kabupaten/kota dan provinsi. Hasil rapimnas memutuskan tujuh nominator yang kemudian akan dikompilasi oleh DPP Partai Golkar, dan selanjutnya dilakukan survei terhadap mereka.

"Kemunginan dari tujuh orang yang masuk nominasi itu setelah disurvei bisa berkembang menjadi 10 orang, karena memang dimungkinkan bisa berbeda pilihan. Selanjutnya, hasil survei itu ditanyakan pada utusan kira-kira dari nominasi itu siapa yang akan dipilih menjadi capres," katanya.

Menurut dia, mekanisme yang harus ditempuh untuk menentukan capres dari Partai Golkar pada Pilpres 2009 memang begitu, dan harus melalui proses yang cukup panjang.

Meskipun demikian, Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat itu menyatakan siap berkompetisi dengan Jusuf Kalla untuk maju sebagai capres dari Partai Golkar, karena sama-sama menjadi nominator berdasarkan keputusan rapimnas Oktober 2008.

Ketika ditanya jika nanti Partai Golkar memutuskan Jusuf Kalla sebagai capres, Sultan mengatakan, tidak masalah jika keputusan rapimnasus memang seperti itu, karena semua kader harus tunduk pada keputusan tersebut.

Disinggung apakah akan menjadi capres dari partai politik (parpol) lain jika tidak dicalonkan Golkar, Sultan mengatakan,"Jika ada parpol lain yang bersedia, bagi saya tidak ada masalah. Namun, saya terlebih dulu akan menunggu hasil keputusan rapimnas Partai Golkar, sebelum menerima tawaran dari partai lain," katanya.(*)

Pewarta:
Editor: Guntur Mulyo W
Copyright © ANTARA 2009