Beijing (ANTARA News/Reuters) - Amerika Serikat dan China mesti bekerjasama dalam mengatasi krisis keuangan global, perubakan iklim dan masalah Korea Utara, kata Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton di Beijing, Sabut.

"Dalam pandangan kami adalah sangat mendesak bahwa Amerika Serikat dan China bekerjasama di sejumlah isu dari ekonomi sampai perubahan iklim global dan pembangunan serta banyak hal lainnya," kata Hillary kepada Menteri Luar Negeri China Yang Jiechi selama pembicaraan mereka.

Jumat kemarin, Hillary menyatakan Washington akan menekan China dalam masalah hak asasi manusia namun menambahkan bahwa itu tidak akan menjauhkan mereka untuk tetap bekerjasam dalam sejumlah isu seperti soal krisis keuangan dan bagaimana merespon ancaman keamanan dari Korea Utara.

Kunjungan Hillary ke China adalah yang keempat kalinya dan rangkaian terakhir muhibah diplomatiknya ke Asia yang sebelum ini telah melawat Korea Selatan, Indonesia dan Jepang.  Ini adalah kunjungan ke luar negeri pertamanya sejak menjabat Menteri Luar Negeri AS.

Sebelumnya Menlu Yang mengatakan bahwa dunia menghadapi serangkaian tantangan besar dan mendesak.

"Situasi yang lebih luas membutuhkan kedua negara kami untuk memperkuat dialog dan bekerja bersama-sama untuk meningkatkan mutu hubungan diantara kami ke tingkat yang baru," kata Yang.

Amerika Serikat sejak lama menuduh China telah melanggar hak asasi manusia dan menekan Beijing untuk menjamin otonomi yang lebih luas kepada Tibet.

Pada satu pidatonya di Beijing tahun 1995, Hillary secara terbuka mengkritik catatan pelanggaran HAM yang dilakukan China.

Human Rights Watch yang berbasis di New York mengungkapkan dalam satu pernyataan resminya bahwa komentar Hillaru Jumat itu telah merongrong reformasi hak asasi manusia di China dan mengirimkan pesan yang salah kepada pemerintah China.

"Ucapan Menteri Clinton merujuk strategi diplomasi yang telah bekerja baik untuk pemerintah China, telah meminggirkan masalah hak asasi manusia menjadi dialog buntu dengan orang tuli," kata Sophie Richardson, Direktur Pembelaan Asia dari Human Rights
Watch.

"Diperlukan satu pendekatan baru dalam mana AS mengikatkan China pada sangat pentingnya hak asasi manusia dalam kerangka kepentingan keamanan bersama yang lebih luas."

Hillary juga akan menemui Presiden Hu Jintao dan Perdana Menteri Wen Jiabao Sabtu ini.

Diatas semua agenda yang ada terletak pada bagaimana menundukkan Korea Utara untuk mematuhi komitmennya untuk melucuti program senjata nuklirnya, demikian pula dengan ancaman-ancaman terbaru dari negara yang menutup diri itu yang akan melakukan uji coba peluru kendalinya.

China adalah negara dan sekutu paling dekat dari Korea Utara.  (*)

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009