Brussels (ANTARA/Xinhua-OANA) - Uni Eropa (UE), Jumat, mengutuk rencana Israel membangun permukiman sekitar permukiman Adam di Tepi Barat Sungai Jordan dan mendesak Israel mempertimbangkan kembali keputusannya itu.
"Uni Eropa mengeluarkan seruan mendesak kepada Israel agar mempertimbangkan kembali rencana pembangunan permukiman yang akan menjadi pelanggaran terhadap hukum internasional; bertolak-belakang dengan Peta Jalan; dan bertentangan dengan komitmen yang disampaikan Israel kepada Palestina dan masyarakat internasional di Annapolis, Amerika Serikat, 2007," demikian antara lain isi pernyataan yang dikeluarkan oleh Presiden UE Ceko.
UE memperingatkan, kegiatan permukiman adalah penghalang utama bagi perdamaian di Timur Tengah, dan bagi semua upaya masyarakat internasional dalam memajukan proses perdamaian Timur Tengah.
"Sementara Uni Eropa terus menjelaskan bahwa perdamaian tak dapat terwujud di Timur Tengah tanpa berdirinya negara Palestina yang merdeka. Berlanjutnya kegiatan permukiman akan sangat merusak prospek ini," kata pernyataan itu.
Kegiatan permukiman merusak semua upaya mitra Arab yang terikat komitmen bagi penyelesaian secara damai konflik tersebut dan menimbulkan pertanyaan mengenai kesungguhan komitmen Israel bagi penyelesaian dua negara, katanya.
Menurut UE, jumlah bangunan yang baru dibuat di permukiman Yahudi pada 2008 mencapai 1.257, termasuk 748 bangunan permanen dan 509 bangunan bongkar pasang.
Kecaman keras UE ini disampaikan saat mantan perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu dari partai tengah-kanan Likud diberi tugas membentuk pemerintah baru Israel.
Belum diketahui apakah pemimpin kubu garis keras dan pemerintahnya akan memberi perhatian penuh guna melanjutkan pembicaraan perdamaian dengan Palestina. (*)
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009