Zurich (ANTARA News) - Swiss tengah dag dig dug karena unsur kerahasiaan bank yang menjadi daya tarik perbankannya bagi para nasabah internasional terancam diusik setelah Amerika Serikat menuntut bank terbesar Swiss, UBS, untuk membuka rekening para pengemplang pajak AS.

AS meningkatkan tekanannya pada bank Swiss itu untuk membuka identitas 52 ribu pemilik rekening yang merupakan nasabah warga AS yang diduga telah menggelapkan pajak.

Langkah ini kian memperuncing perselisihan serupa antara Swiss yang menjadi surga pemilik uang haram dengan tetangga-tetangga Eropanya yang mulai gerah terhadap ulah perbankan Swiss.

"Bagi saya ini adalah awal dari berakhirnya penyalahgunaan kerahasiaan bank yang masih saja dianggap legal di Swiss dan demikian juga di tempat lainnya, demi melindungi para penggelap pajak," kata Bernard Bertossa, mantan jaksa Swiss yang mengkhususkan diri pada kasus pencucian orang.

Perkara terakhir dilayangkan oleh Departemen Kehakiman AS di Florida Kamis minggu kemarin, beberapa jam setelah otoritas Swiss dan AS mengumumkan penyelesaian di luar pengadilan atas penggelapan pajak senilai 780 juta dolar AS yang melibatkan UBS.

UBS menyatakan bertanggungjawab dan telah dipaksa oleh lembaga regulasi keuangan Swiss untuk mengungkapkan jati diri 250 sampai 300 nasabah asal AS, Rabu, yang oleh Departemen Kehakiman AS disebut sebagai satu langkah yang sangat tidak biasa.

Namun UBS bersumpah akan menghadapi tuntutan pengadilan AS di Florida itu.

Menteri Keuangan Swiss Hans-Rudolf Merz menegaskan bahwa kerahasiaan bank-bank swiss tetap terjaga, sedangkan para pengusaha dan pemilik bank menangkis serangan hukum AS dan menggambarkan kasus UBS adalah persoalan kasuistis saja.

"Swiss telah memberlakukan prinsip kerahasiaan bank di masa lalu untuk kasus penggelapan pajak dan itu bukan hal baru," kata James Nason, juru bicara pada asosiasi perbankan swiss kepada AFP.

Namun media Swiss tidak mempercayai klaim ini setelah Departemen Kehakiman AS memperbarui tuntutan hukumnya meskipun sebelumnya telah ada kesepakatan dengan para pihak bersengketa.

"Kerahasiaan bank masih sebatas mitos," demikian judul suratkabar Swiss Tages Anzeiger, sedangkan koran Le Matin menyebut kerahasiaan bank sedang menghadapi ancaman hukuman mati.

Di Swiss sendiri ada kemarahan terhadap metode-metode yang digunakan dalam penyelidikan kerahasiaan bank ini setelah para politisi negara itu menuduh AS menyabotase proses legal yang berlaku di Swiss dengan bersembunyi dibawah kesepakatan bersama mengenai perpajakan.

"Prilaku kekuasaan seperti ini tidak bisa diterima," kata Wakil Presiden Partai Kristen Demokrat Dominique de Buman seraya menambahkan bahwa Washington telah menikam Swiss dari belakang.

Ironisnya UBS tidak begitu mendapat simpati dari media Swiss, salah satunya tabloid Blick yang menuduh UBS telah mengubah Swiss menjadi republik pisang.

Persoalan kepajakan ini juga menjadi masalah yang dibicarakan ketika Menlu Swiss bertemu dengan Anggota Komisi Uni Eropa Benita Ferrero-Waldner di Brussels pada 26 Pebruari, kata para pejabat Swiss.

Swiss menghadapi tekanan yang terus menguat dari tetangga-tetangga Uni Eropanya dalam beberapa tahun terakhir, agar memperketat syarat perbankan untuk mencegah penggelapan pajak.

Koran Inggris The Guardian melaporkan Jumat bahwa Perdana Menteri Gordon Brown telah menargetkan Swiss karena menjadi surga penggelap pajak yang berusaha dia bahas dalam pertemuan G20.

Brown memang tidak menyebut-nyebut nama Swiss dalam sebuah brifing wartawan di London Kamis kemarin.

"Saya kini lebih yakin, setelah berbicara dengan para pemimpin dunia, bahwa kita ada dalam posisi untuk mengambil langkah lebih jauh dalam soal ini.

"Saya tak akan menyebutkan nama organisasi atau nama negara karena dalam dokumen sudah disebutkan dengan jelas bahwa kita ingin mencermati semua juridiksi yang ada," tambahnya dalam sambutan di laman pemerintah Inggris, Downing Street 10.

Brown mendukung pertukaran informasi diantara negara-negara, sebuah langkah yang terus menerus ditolak oleh pemerintah Swiss karena upaya itu akan merusak prinsip kerahasiaan bank-bank Swiss, dengan mendukung perlindungan nama para pemilik rekening penggelap pajak.

Menteri Keuangan Jerman Peer Steinbrueck tahun lalu menyerang prinsip kerahasiaan bank-bank Swiss dan menyatakan Swiss mesti ditempatkan dalam daftar negara-negara rilisan OECD yang tidak mau bekerjasama melawan penggelap pajak. Daftar ini akan segera diupdate.

Harga saham UBS jatuh 14,1 persen menjadi 10,9 franc Swiss pada perdagangan sore waktu Swiss.

Analis Rainer Skierka dari Bank Sarasin menyatakan langkah hukum yang diajukan AS memang tidak terlalu mengkhawatirkan bank itu, namun langkah itu akan membuat aliran dana baru ke bank tersebut tersendat, bahkan terhenti. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009