Jakarta (ANTARA) - Jumlah orang yang mengunduh game seluler dilaporkan meningkat seiring dengan banyaknya orang yang mengisolasi diri di tengah penyebaran virus corona beralih ke game seluler untuk mencari hiburan.

Data dari firma analisis aplikasi Sensor Tower, dikutip dari Reuters, Rabu, menunjukkan bahwa jumlah orang yang mengunduh game seluler global melonjak 39 persen pada Februari, dengan China menyumbang sebagian besar dari lonjakan tersebut.

Sementara, App Store Apple di China melihat peningkatan 62 persen dalam unduhan game saja.

Menurut data dari firma analisis aplikasi seluler App Annie, Game puzzle seperti "Brain Out" dan game pertempuran online, "Honor of Kings", termasuk yang paling banyak diunduh di China.

Gamer juga menghabiskan banyak uang mereka dengan "Game For Peace", game yang mirip PUBG untuk pasar Asia, yang paling meraup keuntungan di China. Sementara, “Lineage 2", game multi-pemain, menduduki peringkat teratas untuk pengeluaran game oleh pengguna di Korea Selatan.

Virus corona, yang muncul di pusat kota Wuhan di China akhir tahun lalu, telah menyebar ke seluruh dunia, menewaskan lebih dari 3.000 orang di seluruh dunia, dengan sebagian besar di China.

“Gaming menjadi salah satu penerima manfaat utama dalam hal peningkatan waktu yang dihabiskan karena isolasi diri," ujar analis Stephens Jeff Cohen.

Dia berharap penerbit game mendapat manfaat dari tren ini.

Menurut App Annie, dalam tiga pekan pertama bulan Februari, rata-rata unduhan game mingguan di China telah melonjak 80 persen dibandingkan dengan unduhan mingguan rata-rata untuk keseluruhan tahun 2019.

Secara keseluruhan, unduhan game seluler menyentuh sekitar 4 miliar secara global, naik dari 2,9 miliar setahun sebelumnya. Menurut data Sensor Tower, terjadi lonjakan di Asia sebesar 46 persen menjadi 1,6 miliar pada Februari.


Baca juga: Agate bakal rilis game konsol pertama di PS4 bulan ini

Baca juga: Game Developers Conference ditunda karena virus corona

Baca juga: Pencipta "cheat" di video gim buatan Konami tutup usia

Penerjemah: Arindra Meodia
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020