Bangkalan (ANTARA News) - Dukun cilik dengan menggunakan pengobatan melalui alat bantu "batu petir" seperti Ponari, juga muncul di Bangkalan, Madura, Jawa Timur.

Sebagaimana halnya Ponari, anak dari pasangan suami istri Sumar dan Nur Hasanah yang bernama Irfan Maulana (6), warga Kampung Baru, Desa Kamal, Kecamatan Kamal, Bangkalan ini juga banyak didatangi pasien yang hendak berobat di rumahnya.

"Tiap hari antara 20 hingga 40 pasien yang datang ke sini untuk berobat. Kabarnya memang sembuh mas. Karena penasaran saya coba waktu menderita ngilu tulang. Ternyata alhamdulilah sembuh," kata Sutimah, Jumat, tetangga yang sekaligus pernah menjadi pasien Irfan Maulana.

Irfan yang kini masih duduk di bangku kelas I SDN Kamal 2 itu menemukan batu melalui wasiat mimpi. Saat itu, kata orang tuanya Hasanah, Irfan bermimpi bertemu dengan orang tua berjubah putih dan diberi batu hitam sebesar bola tenis yang ditemukan di kamar tidurnya.

Sejak saat itu banyak orang yang datang ke rumah Irfan. Selain untuk menyaksikan batu yang dianggap sebagai batu ajaib itu, ada pula yang penasaran mencoba dengan ke dalam air lalu diberikan kepada saudaranya yang sedang sakit.

"Katanya air yang direndam di batu temuan anak saya itu setelah diminumkan ke orang sakit tersebut sembuh. Sejak saat itu banyak yang datang meminta air rendaman batu ke sini," kata Hasanah menuturkan.

Sebagaimana layaknya dukun cilik Ponari, sistem pengobatan yang dilakukan bocah Irfan Maulana ini juga sama. Yakni dengan mencelupkan batu temuannya itu ke dalam air. Irfan tidak menetapkan tarif atas pengobatan yang ia lakukan. Pemberian pasien yang diobati Irfan juga bervariasi antara Rp1.000 hingga Rp5.000 per-orang.

"Mungkin sekitar sudah lebih dari 200 orang yang datang ke sini. Kebanyakan mereka mengaku memang sembuh dari penyakitnya," kata Nur Hasanah menjelaskan.

Kapolsek Kamal AKP Fagie Patra, Jumat, mengakui, memang ada dukun cilik di wilayah Kecamatan Kamal yang saat ini mulai banyak di datangi warga karena dipercaya bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit sebagaimana halnya dukun cilik Ponari.

Tapi sejauh ini pasien yang datang masih bisa teratur, sehingga polisi tidak perlu mengadakan pengamanan khusus sebagai di rumah dukun cilik Jombang, Ponari.

"Dukun cilik di Kamal memang ada, namun pasiennya tidak sebanyak di Jombang. Sehingga kami tidak perlu melakukan pengamanan khusus. Dia itu dipercaya oleh masyarakat sekitar bisa menyembuhkan penyakit dengan alat bantu batu hitam yang konon ia peroleh melalui mimpi," kata Kapolsek Pagie Patra. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009