seri FR0030 (reopening), dan VR0018 (reopening) pada tanggal 24 Februari 2009

Jakarta, 20/2 (ANTARA) - Lelang Surat Utang Negara dalam mata uang Rupiah akan dilakukan oleh Pemerintah pada tanggal 24 Februari 2009. Jumlah indikatif yang dilelang sebesar tiga triliun rupiah, untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2009. Surat Utang Negara yang akan dilelang mempunyai nominal per unit sebesar satu juta rupiah dengan seri-seri sebagai berikut:

a. Seri SPN20100218 (reopening) dengan pembayaran bunga secara diskonto dan jatuh tempo 18 Februari 2010;
b. Seri FR0051 (reopening) dengan tingkat bunga tetap (fixed rate) sebesar 11,25% (sebelas koma dua lima per seratus) dan jatuh tempo tanggal 15 Mei 2014. Pembayaran kupon dilakukan setiap tanggal 15 Mei dan 15 November;
c. Seri FR0030 (reopening) dengan tingkat bunga tetap (fixed rate) sebesar 10,75% (sepuluh koma tujuh lima per seratus) dan jatuh tempo tanggal 15 Mei 2016. Pembayaran kupon dilakukan setiap tanggal 15 Mei dan 15 November;
d. Seri VR0018 (reopening) dengan tingkat bunga mengambang (variable rate) sebesar 10,09444% (sepuluh koma nol sembilan empat empat empat per seratus) yang merupakan tingkat kupon SBI 3 bulan hasil lelang tanggal 22 Januari 2008. Seri variable rate ini akan jatuh tempo tanggal 25 Oktober 2012. Pembayaran kupon dilakukan tanggal 25 Januari, 25 April, 25 Juli, dan tanggal 25 Oktober.

Penjualan SUN tersebut akan dilaksanakan dengan menggunakan sistem pelelangan yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia. Lelang bersifat terbuka (open auction), menggunakan metode harga beragam (multiple price). Pemenang lelang yang mengajukan penawaran pembelian kompetitif (competitive bids) akan membayar sesuai dengan yield yang diajukan. Pemenang lelang yang mengajukan penawaran pembelian non-kompetitif (non-competitive bids) akan membayar sesuai dengan yield rata-rata tertimbang (weighted average yield) dari penawaran pembelian kompetitif yang dinyatakan menang. Peserta Lelang dapat mengajukan penawaran pembelian kompetitif dan non-kompetitif. Alokasi pembelian non-kompetitif untuk SUN seri SPN20100218 adalah sebesar 50% dari target indikatif, sedangkan untuk SUN seri FR0051, FR0030 dan VR0018 masing-masing adalah sebesar 20% dari total yang dimenangkan. Pemerintah memiliki hak untuk menjual keempat seri SUN tersebut lebih besar atau lebih kecil dari jumlah indikatif yang ditentukan.

Lelang dibuka pada tanggal 24 Februari 2009 pukul 10.00 WIB dan ditutup pukul 12.00 WIB, sedangkan hasil lelang akan diumumkan pada hari yang sama. Settlement akan dilaksanakan pada tanggal 26 Februari 2009.

Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 50/PMK.08/2008 tentang Lelang Surat Utang Negara di Pasar Perdana, lelang SPN seri SPN20100218 diikuti oleh Dealer Utama dengan mengajukan penawaran pembelian kompetitif serta Bank Indonesia dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dengan mengajukan penawaran pembelian non-kompetitif. Lelang Obligasi Negara seri FR0051, FR0030 dan VR0018 diikuti oleh Dealer Utama dengan mengajukan penawaran pembelian untuk dan atas nama Pihak selain Bank Indonesia dan LPS dengan cara kompetitif dan/atau non-kompetitif, sedangkan LPS dapat mengikuti lelang dengan mengajukan penawaran pembelian non-kompetitif. Bagi Dealer Utama yang melakukan penawaran pembelian Surat Utang Negara untuk dan atas nama dirinya sendiri dan/atau melalui Peserta Lelang lain hanya dapat melakukan penawaran pembelian dengan cara kompetitif.

DAFTAR PESERTA LELANG SUN

A. Dealer Utama

1. Citibank N.A.

2. Deutsche Bank AG

3. HSBC

4. PT Bank Central Asia, Tbk.

5. PT Bank Danamon Indonesia, Tbk.

6. PT Bank Internasional Indonesia, Tbk.

7. PT Bank Mandiri (Persero), Tbk.

8. PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk.

9. PT Bank Panin, Tbk.

10. PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk.

11. PT Bank Permata, Tbk.

12. PT Bank CIMB Niaga Tbk.

13. Standard Chartered Bank

14. JPMorgan Chase Bank N.A.

15. PT. Bahana Securities

16. PT Danareksa Sekuritas

17. PT Mandiri Sekuritas

18. PT Trimegah Securities, Tbk

B. Lembaga Penjamin Simpanan

C. Bank Indonesia

Untuk keterangan lebih lanjut, silakan hubungi Harry Z. Soeratin, Kepala Biro Hubungan Masyarakat Departemen Keuangan


Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2009