Bengkulu (ANTARA News) - Sepuluh kawasan konservasi yang dikelola Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu yang berada di pesisir pantai Barat Bengkulu terancam hilang akibat perambahan dan abrasi pantai yang lajunya relatif cepat.

Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) Ahli Pertama BKSDA Bengkulu Said Jauhari mengatakan, dua kawasan konservasi sudah hilang akibat abrasi yaitu Cagar Alam (CA) Air Alas yang berada di Kabupaten Bengkulu Selatan dibawah pengelolaan BKSDA seksi wilayah I.

"Satu lagi Cagar Alam Mukomuko I di Kabupaten Mukomuko dibawah pengelolaan seksi wilayah II yang sudah hilang akibat abrasi pantai,"katanya, Jum`at.

Delapan kawasan konservasi lainnya yaitu Taman Wisata Alam (TWA) Pantai Panjang, TWA Way Hawang, TWA Air Hitam, CA Pasar Ngalam, CA Pasar Talo, CA Pasar Seluma, CA Seblat, dan CA Mukomuko II juga terancam hilang akibat perambahan dan abrasi pantai.

"Seluruh kawasan lindung ini berada langsung di pesisir Samudra Hindia yang laju abrasinya sangat tinggi," tambahnya.

Selain gerusan ombak laut, kawasan ini juga rentan dengan aksi ilegal masyarakat yang merambah kawasan lindung ini menjadi perkebunan dan pemukiman.

Perambahan kawasan kata dia terjadi di kawasan CA Pasar Talo dan Pasar Ngalam di Kabupaten Seluma dan TWA Air Hitam serta CA Mukomuko II di Kabupaten Mukomuko.

"Kawasan-kawasan ini sebagian besar sudah beralih fungsi menjadi kebun dan pemukiman masyarakat yang tinggal di dalam kawasan rambahannya, ditambah lagi abrasi laut yang mengakibatkan penyempitan daratan," terangnya.

Untuk menyelamatkan kawasan lindung dari ancaman kehilangan, menurut Said, BKSDA sudah mengadakan program peningkatan ekonomi masyarakat di sekitar kawasan penyangga .

Hanya saja ia mengakui program yang terbatas ini tidak sebanding dengan laju kerusakan kawasan baik akibat alam maupun tangan manusia.

"Tahun 2008 kita hanya punya dua program untuk dua kawasan penyangga di TWA Air Hitam di Desa Air Hitam Kabupaten Mukomuko untuk perlindungan habitat penyu dan di Desa Tawang Rejo kawasan penyanga CA Pasar Ngalam," katanya.

Bantuan yang diberikan berupa ternak kambing dan dana pembinaan Rp6 juta bagi masing-masing kelompok tani di kawasan penyangga itu.
(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009