Penyiapan ruang isolasi di rumah sakit tersebut merupakan salah satu pola antisipasi agar sewaktu-waktu terjadi dugaan kasus penyebaran virus berbahaya tersebut bisa segera teratasi
Pangkalpinang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyiapkan tiga rumah sakit yang akan dijadikan tempat rujukan untuk penanganan pasien yang diduga tertular virus corona.
"Tiga rumah sakit tersebut, dua di Pulau Bangka dan satu di Pulau Belitung, yang sudah disiapkan untuk menangani pasien yang tertular atau diduga tertular virus berbahaya tersebut," kata Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi Babel Naziarto di Pangkalpinang, Selasa.
Dia mengatakan tiga rumah sakit yang ditunjuk untuk dijadikan tempat rujukan penanganan pasien corona, yaitu dua di Pulau Bangka terdiri atas RSUD Dr.(HC) Ir. Soekarno dan RSUD Depati Hamzah Pangkalpinang, serta satu di Pulau Belitung yaitu RS Marsidi Yuwono.
Untuk RSUD Soekarno sudah dilengkapi dengan dua ruang isolasi, sedangkan RSUD Depati Hamzah dua ruang isolasi, dan RS Marsidi Yudono Belitung tiga ruang isolasi.
"Penyiapan ruang isolasi di rumah sakit tersebut merupakan salah satu pola antisipasi agar sewaktu-waktu terjadi dugaan kasus penyebaran virus berbahaya tersebut bisa segera teratasi," ujarnya.
Selain menyediakan rumah sakit rujukan, Pemprov Babel juga akan meningkatkan pola sosialisasi dengan melibatkan pemerintah kabupaten dan kota.
Sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat itu dilakukan agar mereka memahami secara benar dan lengkap atau keseluruhan terkait dengan pola penyebaran dan upaya pencegahan hingga penanganan jika terjadi kasus virus corona.
"Sebagai langkah awal kami mengimbau warga untuk selalu menerapkan pola hidup bersih dan sehat, serta mengonsumsi makanan sehat dan bergizi yang diimbangi dengan aktivitas olahraga dan istirahat yang cukup," katanya.
Baca juga: Jawa Tengah siapkan 11 RS rujukan pasien COVID-19
Baca juga: Dinkes DKI rekomendasikan tiga RS rujukan isolasi penderita corona
Baca juga: Dinkes tunjuk RS Wahidin Makassar rujukan virus Corona
Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2020