Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Jumat sore turun tajam menjauhi angka Rp12.000 per dolar menjadi Rp.12.095/12.125 dibanding penutupan hari sebelumnya Rp11.960/11.975 atau turun 135 poin.
Direktur Utama PT Financorpindo Nusa, Edwin Sinaga di Jakarta, Jumat, mengatakan, rupiah akan terus terpuruk hingga mendekati angka Rp12.100 per dolar AS, karena aksi beli dolar AS makin menguat.
Meski rupiah terpuruk, Bank Indonesia akan tetap mewaspadai pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar, katanya.
Menurut dia, melemahnya rupiah terhadap dollar AS sebenarnya merupakan gelombang global dari krisis keuangan yang terjadi di Amerika Serikat, sehingga dolar AS menguat terhadap banyak mata uang utama Asia lainnya.
Namun, BI akan tetap mengamankan volatilitas Rupiah dengan menggunakan instrumen yang ada, ujarnya.
Edwin Sinaga mengatakan, merosotnya nilai tukar rupiah itu dinilai masih wajar, karena semua mata uang dunia melemah. Jadi tidak perlu dikhawatirkan pelemahan rupiah karena sudah keterpurukan mata uang Indonesia tidak sendirian, ucapnya.
Namun dalam waktu tidak lama, lanjut dia, rupiah diperkirakan akan kembali menguat, karena pada pelaksanaan pemilihan umum banyak investor lokal yang menempatkan dananya di pasar luar negeri kembali menarik dana yang ditempatkan di pasar domestik, ucapnya. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009