Denpasar (ANTARA News) - Polisi tengah mendalami kasus pembunuhan terhadap wartawan Harian Umum Radar Bali, Anak Agung Prabangsa (41), untuk mengungkap dan meringkus pelakunya.
"Petunjuk yang mengarah tersangka sudah ada, namun masih harus dilakukan pendalaman agar segalanya menjadi jelas," kata Kapolda Bali Irjen Pol T Ashikin Husein di Denpasar, Jumat.
Terkait upaya pendalaman itu, lanjut dia, pihaknya telah memeriksa belasan saksi, termasuk sejumlah keluarga dan teman dekat korban.
Ditanya mengenai adanya pasangan suami istri kenalan korban yang juga turut diperiksa, Kapolda tidak membantahnya.
"Ada pasutri yang sedang kita periksa. Namun ya itu tadi, masih harus dilakukan pendalaman," katanya.
Diperoleh keterangan, pasutri tersebut diperiksa secara intensif sehubungan adanya informasi bahwa korban Prabangsa sebelum ditemukan tewas sempat bertengkar keras dengan mereka.
Ni PU, yang pegawai negeri sipil bertugas di kantor kesekretariatan DPRD Bali beserta suaminya itu, kini masih terus diperiksa intensif oleh petugas.
Kendati demikian, Kapolda mengaku belum dapat menyebutkan identitas orang yang telah dibidik untuk menjadi tersangka dalam kasus pembunuhan tersebut.
"Belum, kita belum menunjuk seseorang menjadi calon tersangka. Semuanya masih dalam penyelidikan lebih lanjut," ujarnya.
AA Prabangsa yang ditemukan mengambang di permukaan laut dan telah menjadi mayat, batok kepala bagian atasnya remuk dan penyok akibat hantaman benda tumpul.
Hasil otopsi atas jenazah korban, diketahui bahwa penyebab pecahnya bagian batok kepala korban diketahui akibat pukulan benda tumpul.
Koordinator Pelayanan Instalasi Forensik RSUP Sanglah Denpasar Dr Dudut Rustyadi SpF mengatakan, selain bagian kepala diketahui pecah akibat pukulan benda tumpul, juga di beberapa bagian tubuh korban lainnya mendapat pelakuan yang sama.
Bagian wajah dan leher lebam, lengan kanan patah dan luka menganga juga diduga akibat adanya hantaman benda keras, katanya.
Berangkat dari petunjuk bahwa korban tewas akibat aksi pembunuhan, petugas kini berupaya keras untuk dapat mengungkap pelaku yang telah menghabisi nyawa wartawan Harian Radar Bali itu, ujar Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Gde Sugianyar, menambahkan.
AA Prabangsa yang sempat dilaporkan menghilang dari rumahnya sejak 11 Pebruari lalu, ditemukan mengambang menjadi mayat di perairan dekat Pantai Padangbai, Kabupaten Karangasem, Bali bagian timur, Senin (16/2) lalu.
Almarhum memulai karirnya sebagai wartawan Harian Umum Nusa Bali pada 1997, kemudian pada 2000 pindah kerja ke Mingguan Manggala, dan terakhir sejak 2003 hingga sekarang menjadi wartawan Harian Umum Radar Bali, grup Jawa Post.
(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009