Jakarta (ANTARA) - Pemerintah memastikan untuk terus mengoptimalkan pemanfaatan peningkatan pemanfaatan gas untuk kebutuhan dalam negeri.
"Ke depannya, gas menjadi masa depan energi hijau bersama dengan energi terbarukan. Transisi dari bahan bakar fosil ke gas jadi solusi untuk tantangan global saat ini," kata Plt. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Ego Syahrial dalam keterangan tertulis yang diterima Antara di Jakarta, Selasa.
Ia menjelaskan, kebijakan pemerintah saat ini adalah melakukan transformasi energi dari dominan minyak menjadi dominan gas. Selain itu, upaya-upaya penemuan sumber cadangan gas baru terus dilakukan. "Kami juga berupaya agar dari resources itu dapat ditransfer menjadi cadangan terbukti," ujarnya.
Ego menambahkan, pemerintah saat ini, juga sedang menggenjot pembangunan infrastruktur pasokan gas untuk memenuhi kebutuhan gas dalam negeri yang terus bertambah.
"Kami juga ingin memastikan dan menjaga agar kegiatan hulu gas tetap menarik bagi investor," katanya.
Dia juga menyampaikan pesan dan arahan Menteri ESDM agar forum Indopacific LNG Summit dapat menghasilkan hal-hal yang konkrit untuk pengembangan industri gas di dalam negeri.
Chairman Indonesia Gas Society, Didik Sasongko, pada kesempatan yang sama, melihat Indonesia memiliki potensi dan kesempatan yang besar dalam menjawab tantangan kebutuhan industri gas global.
"Diperlukan strategi yang matang untuk menjawab tantangan itu, diantaranya dengan meninjau permintaan dan ketersediaan pasokan gas regional dan global. Tren mendatang seputar kontrak penjualan gas jangka panjang dan pendek, serta tentunya harga gas itu sendiri," katanya.
Baca juga: Produksi naik, komitmen Pertamina penuhi kebutuhan migas
Baca juga: SKK Migas prediksi gas domestik lampaui ekspor
Baca juga: Kebutuhan energi industri 2025 didominasi gas alam
Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2020