Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum PSSI Komjen Pol. Mochamad Iriawan mengatakan, dua stadion di kawasan Bekasi, Jawa Barat, yaitu Stadion Patriot Candrabhaga dan Wibawa Mukti, Cikarang, yang menjadi kandidat arena utama Piala Dunia U-20 tahun 2021, masih kekurangan lapangan latihan.
"Itu menjadi permasalahan di Bekasi. Di sekitar Stadion Patriot, hanya ada dua lapangan latihan, padahal FIFA minta lima. Stadion Wibawa Mukti juga baru mempunyai dua lapangan latihan. Akan tetapi, stadion utama secara garis besar sudah bagus," ujar Iriawan di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Jawa Barat.
FIFA mensyaratkan ada lima lapangan latihan di sekitar stadion utama Piala Dunia U-20 tahun 2021, di mana empat di antaranya untuk pemain dan sisanya untuk wasit.
Baca juga: PSSI belum serahkan proposal anggaran Piala Dunia U-20 2021
Menurut Iriawan, pemerintah daerah setempat sudah berjanji akan melakukan penambahan lapangan agar sesuai standar yang ditetapkan FIFA.
PSSI sendiri mengapresiasi hal tersebut. Akan tetapi, Iriawan menegaskan bahwa kondisi itu masuk ke dalam catatan PSSI yang nantinya, bersama FIFA, akan memilih enam dari 11 kandidat stadion untuk Piala Dunia U-20 2021.
"Kami tetap memasukkan stadion-stadion itu menjadi salah satu dari 11 kandidat stadion utama untuk Piala Dunia U-20," kata Iriawan.
Mochamad Iriawan didampingi Sekretaris Jenderal PSSI Ratu Tisha Destria, Selasa (3/3), mengadakan kunjungan ke tiga stadion kandidat arena Piala Dunia U-20 tahun 2021 yaitu Stadion Pakansari, Cibinong, Jawa Barat, Wibawa Mukti dan Patriot Candrabhaga.
Untuk Pakansari, Iriawan menyebut bahwa stadion itu sudah mempunyai lima lapangan latihan yang berada di sekitarnya.
Baca juga: PSSI berharap FIFA lebih cepat tentukan enam stadion Piala Dunia U-20
Akses ke lapangan dari hotel juga dinilai memadai, yakni sekitar 10 menit atau 20 menit lebih cepat dari syarat maksimal FIFA. Akan tetapi, lapangan-lapangan itu tetap perlu perbaikan dan penambahan fasilitas sesuai permintaan FIFA.
"Kami memproyeksikan, perbaikan semua lapangan latihan dan stadion utama yang nantinya menggelar Piala Dunia U-20 selesai pada bulan Februari 2021. Setelah itu tinggal menambah mana yang kurang," tutur Iriawan.
Kemudian, dari perjalanannya memantau kesiapan tiga stadion di kawasan Bogor dan Bekasi, Iriawan menemukan kekurangan yang serupa di stadion-stadion tersebut yaitu minimnya fasilitas ruang ganti.
Beberapa hal yang perlu dibenahi dari ruang ganti seperti loker, kamar mandi dan penambahan kolam air panas (jacuzzi).
Baca juga: Kemenpora pastikan kepanitiaan Piala Dunia U-20 bernama INAFOC
"Itu memang keharusan FIFA. Artinya mesti ada beberapa penambahan dari fasilitas yang belum tersedia. Kelengkapan lain seperti ruang pers pun mesti ditingkatkan," ujar Kapolda Metro Jaya tahun 2016-2017 tersebut.
Piala Dunia U-20 tahun 2021 berlangsung pada 24 Mei-12 Juni di Indonesia. Ada 11 stadion yang ditetapkan PSSI sebagai kandidat arena pertandingan yaitu Stadion Utama Gelora Bung Karno (Jakarta), Stadion Pakansari (Bogor), Stadion Manahan (Solo), Stadion I Wayan Dipta (Bali), Stadion Gelora Bung Tomo (Surabaya), Stadion Mandala Krida (Yogyakarta), Stadion Gelora Sriwijaya (Palembang), Stadion Wibawa Mukti (Bekasi), Stadion Patriot Candrabhaga (Bekasi), Stadion Si Jalak Harupat (Bandung) dan Stadion Utama Riau (Pekanbaru).
FIFA akan datang ke Indonesia untuk melakukan inspeksi pada 10 Maret 2020. PSSI menargetkan, enam stadion utama Piala Dunia U-20 2021 akan ditentukan saat itu.
Baca juga: PSSI ajukan anggaran hingga Rp170 miliar untuk timnas U-20
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2020