Saat ini diketahui persediaan beras masih ada dalam taraf aman sebanyak 31 ribu ton, sementara Food Station memiliki persediaan 6 ribu ton berasJakarta (ANTARA) - Stok pangan di Pasar Induk Beras Cipinang, Pulogadung, Jakarta Timur dipastikan aman untuk kebutuhan warga Jakarta, ujar otoritas terkait.
"Jadi hari ini saya dengan Pak Dandim berkordinasi dengan Dirut Food Station dan juga pihak Pasar Induk Cipinang untuk memastikan. Kami sudah memastikan dan berkordinasi bahwa ketersediaan bahan pokok khususnya beras aman," kata Kapolrestro Jakarta Timur, Kombes Pol Arie Ardian, di Jakarta, Selasa.
Agenda inspeksi mendadak (Sidak) yang dilakukan TNI-Polri dalam rangka menyikapi adanya peristiwa sejumlah supermarket sempat diserbu warga.
Pada Senin (2/3) sejumlah warga Jakarta tampak dilanda kepanikan usai Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengumumkan dua orang Indonesia terinfeksi virus corona.
Baca juga: Polri selidiki dugaan penimbunan masker dan hand sanitizer
Baca juga: Rugi gila-gilaan jika Olimpiade Tokyo batal gara-gara corona
Baca juga: Pemerintah tambah 10 laboratorium pemeriksaan COVID-19
Sejumlah minimarket dan supermarket menjadi sasaran warga untuk menyetok bahan baku pangan.
Menindaklanjuti hal tersebut, Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Arie Ardian dan Komandan Kodim 0505 Jakarta Timur Kolonel Inf Mohammad Mahfud meninjau Pasar Induk Beras Cipinang.
Dalam tinjauannya kedua pejabat melakukan komunikasi secara langsung dengan pihak Food Station Cipinang Jaya dan para pedagang.
Saat ini diketahui persediaan beras masih ada dalam taraf aman sebanyak 31 ribu ton, sementara Food Station memiliki persediaan 6 ribu ton beras.
"Persediaan masih sangat cukup, masyarakat tidak perlu khawatir," katanya.
Kolonel Inf Mohammad Mahfud juga mengimbau masyarakat agar tidak panik menyikapi situasi Corona.
Ia menyarankan agar seluruh masyarakat mulai mengumpulkan persediaan stok beras, namun dalam tahap yang wajar.
"Masyarakat tidak usah panik. Saya kira cukup untuk satu dua bulan ke depan. Kalau tiga-enam bulan ke depan malah jadi tidak kemakan," katanya.
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020