Yang cukup menghibur adalah bahwa 50 persen dari 258 orang yang dites positif (dalam 24 jam terakhir) tidak memiliki gejala atau dirawat di rumah,Roma (ANTARA) - Jumlah korban jiwa akibat virus corona di Italia melonjak menjadi 52 pada Senin (2/3) dari 34 kematian sehari sebelumnya.
Sementara itu, jumlah total kasus orang tertular di negara Eropa yang paling parah dilanda virus tersebut sudah naik melewati angka 2.000.
Peningkatan jumlah korban jiwa itu merupakan yang terbesar sejak wabah muncul 10 hari lalu di daerah utara yang kaya, Lombardy dan Veneto.
Lombardy, di sekitar kota pusat keuangan Italia, Milan, sejauh ini merupakan kawasan yang paling terpukul. Di wilayah itu, 38 orang meninggal karena corona.
Secara total, sebanyak 2.036 orang di Italia dinyatakan positif mengidap corona.
Jumlah itu merupakan kenaikan dari angka 1.694 pada Minggu.
Sebanyak 149 pengidap sudah pulih, kata badan perlindungan sipil.
"Yang cukup menghibur adalah bahwa 50 persen dari 258 orang yang dites positif (dalam 24 jam terakhir) tidak memiliki gejala atau dirawat di rumah," Angelo Borrelli, kepala badan perlindungan sipil, mengatakan kepada wartawan.
Sementara itu, pemerintah daerah Lombardy mendesak warga berusia di atas 65 tahun untuk tetap berada di rumah, karena data menunjukkan bahwa mereka adalah kalangan yang paling rentan terhadap penyakit yang sangat menular itu.
"Semua yang meninggal (di Lombardy) adalah orang berusia di atas 65 tahun yang memiliki masalah kesehatan, terutama kardiovaskular," kata Giulio Gallera, anggota dewan wilayah yang bertanggung jawab untuk kebijakan kesejahteraan.
Namun dalam perkembangan yang mengkhawatirkan, seorang polisi dan petugas pemadam kebakaran yang bermarkas di Roma juga dinyatakan positif corona, kata pihak berwenang. Keadaan itu meningkatkan risiko penyebaran virus di ibu kota Italia tersebut.
Kasus-kasus di Roma, kota terbesar di Italia berpenduduk tiga juta orang, sebelumnya terbatas pada satu pasangan China yang sedang berlibur. Selain itu, ada satu warga Italia yang dipulangkan dari Kota Wuhan di China, tempat wabah itu berasal akhir tahun lalu, dengan penerbangan khusus dan dirawat di rumah sakit.
Ketiga orang itu dilaporkan sudah sembuh.
Sumber: Reuters
Baca juga: IOC yakin Olimpiade Tokyo sukses
Baca juga: Enam orang di Seattle-AS meninggal karena COVID-19
Penerjemah: Tia Mutiasari
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2020