Semarang (ANTARA News) - PSIS Semarang menghormati keputusan Komisi Disiplin (Komdis) PSSI yang menyebutkan bahwa pertandingan timnya melawan Persijap Jepara dianggap tidak sah karena ada intervensi dari pihak luar. Manajer Teknik PSIS, Setyo Agung Nugroho di Bandara A Yani Semarang (usai dari Jakarta dipanggil Komdis PSSI), Kamis, mengatakan, timnya tidak bisa menolak dan tetap menghormati keputusan tersebut. Hanya saja, kata Setyo Agung Nugroho yang sukses mengantarkan PSIS Junior juara Liga Remaja Piala Suratin 2004, sampai kini PSIS belum menerima surat keputusan dari Komdis PSSI. "Kita hanya mendengar dari media massa bahwa pertandingan itu tidak sah dan perlu diulang lagi," katanya. Ia menjelaskan, saat bertemu dengan Komdis PSSI di Jakarta, Rabu (18/2), dirinya bersama dengan ketua panitia pelaksana (panpel) PSIS, Wahyoe "Liluk" Winarto hanya dimintai klarifikasi soal pertandingan PSIS melawan Persijap Jepara di Stadion Jatidiri Semarang, Minggu (15/2) malam. "Usai kami memberikan klarifikasi kemudian Komdis PSSI melakukan rapat sendiri dan kami belum tahu soal itu, apalagi sampai kini kami belum menerima keputusan resminya. Biasanya, kami selalu menerima surat resmi dari Komdis PSSI, tetapi sampai kini kami belum tahu, makanya yang bisa kita lakukan adalah hanya menunggu surat resmi dari mereka," katanya. Ketika ditanya apakah jadwal baru untuk pertandingan ulang timnya melawan Persijap Jepara sudah keluar, dia mengatakan, sampai kini belum keluar, dirinya mendengar kalau jadwal itu akan dikeluarkan beberapa hari mendatang. Terlepas itu, kata dia, yang dilakukan PSIS adalah memfokuskan diri untuk pertandingan lanjutan Liga Super putaran kedua, yaitu melawan tuan rumah PSM Makassar, Minggu (1/3). "Kita tidak usah memperhatikan itu, yang penting saat ini kita harus melakukan persiapan serius untuk pertandingan selanjutnya," katanya. Menyinggung soal sanksi yang diberikan kepada PSIS dan panpel PSIS, dia mengatakan, sampai kini dirinya juga belum tahu sanksi yang akan diberikan Komdis PSSI terhadap timnya ataupun panpel. "Kita tunggu saja keputusan resmi dari Komdis PSSI. Terlepas dari itu semua, kita akan memfokuskan diri untuk laga pertandingan selanjutnya melawan tuan rumah PSM Makassar mendatang," katanya. Seperti diketahui, pada sidang Komdis PSSI di Jakarta, Rabu (18/2), memutuskan bahwa pertandingan antara PSIS vs Persijap pada laga lanjutan Liga Super putaran kedua, Minggu (15/2), tidak sah karena adanya intervensi dari pihak luar. Komdis menilai hukum pertandingan sepakbola bersifat universal, memiliki aturan tersendiri yang tidak bisa dicampuri pihak luar. "Hampir sama seperti kasus Persis Solo, laga hari itu, juga sudah diintervensi oleh pihak luar, yakni polisi, malah sejak proses tehnical meeting, hingga jelang pertandingan,"kata Ketua Komdis PSSI, Hinca Pandjaitan. Imbauan Kapolda Jawa Tengah Irjen Alex. B. Riatmodjo, yang akan menangkap pelaku kerusuhan, termasuk perangkat pertandingan sebelum memulai pertandingan, dianggap berlebihan, kata Hinca.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009