Jakarta (ANTARA) - Dalam rangka meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi, perdagangan, pendidikan dan budaya RI-Meksiko, KBRI Mexico City telah melakukan serangkaian kegiatan di Monterrey dan Estado de Mexico di akhir Februari 2020.
Diawali dengan kunjungan KBRI Mexico City ke Instituto Tecnología de Monterrey, campus Monterrey pada 27 Februari 2020, Duta Besar RI menjajaki kerja sama antara Instituto Tecnología de Monterrey dan salah satu universitas di Indonesia, berdasarkan keterangan dari KBRI Mexico City yang diterima di Jakarta, Selasa.
Dr. Jose M. Paez-Borrallo selaku Vice Rector for International Affairs dari Instituto Tecnología de Monterrey memberikan paparan langsung kepada Dubes RI untuk Meksiko mengenai potensi-potensi yang dimiliki oleh Instituto Tecnología de Monterrey.
Dalam paparannya dijelaskan bahwa sekolah tersebut merupakan sekolah universitas swasta terbaik yang menempati urutan pertama di Mexico dan menempati urutan ke-29 universitas swasta di Dunia.
Dengan dilengkapi fasilitas yang lengkap dan modern, bidang studi yang diampu oleh Instituto Tecnología de Monterrey meliputi: Architecture Art and Design, Social Sciences and Government, Humanities and Education, Engineering and Sciences, Medicine and Health Sciences dan Business.
Pada 28 Februari 2020, KBRI Mexico City melakukan serangkaian pertemuan dalam rangka peningkatan kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan, yaitu pertemuan dengan Menteri Ekonomi dan Tenaga Kerja Negara Bagian Nuevo Leon, Roberto Russildi; Presiden IMEXFOR (Asosiasi Importir dan Eksportir Meksiko di sektor Industri Kehutanan), Everardo Martinez Salazar; dan penyelenggaraan Indonesian Business Forum di Monterrey bekerja sama dengan Consejo Empresarial Mexicano de Comercio Exterior, Inversión y Tecnología, A.C. (COMCE – Kamar Dagang dan Industri/KADIN) wilayah Noreste.
Baca juga: Ketua DPD dukung ajang "Expo Indonesia En Mexico"
Baca juga: Indonesia ajak Meksiko kembangkan biofuel berbasis sawit
Dalam pertemuannya dengan Roberto Russildi, selain membahas rencana kerja sama sister province antara Jawa Timur dengan Nuevo Leon, Dubes RI juga menjajaki potensi kerja sama ekonomi RI – Mexico, khususnya dengan Nuevo Leon.
Sementara dalam pertemuannya dengan Salazar, diperoleh informasi bahwa di sektor kehutanan saat ini Indonesia merupakan eksportir terbesar ketiga atau keempat dari Asia ke Meksiko, setelah China, Malaysia dan Thailand (bergantian posisi ketiga dan keempat).
Namun pemasok terbesar Mexico di sektor tersebut saat ini masih Brasil. Oleh karena itu, Salazar berkeinginan untuk mencari peluang untuk meningkatkan impor Meksiko di sektor kehutanan dari Indonesia.
Dalam paparannya di Forum Bisnis Indonesia, Duta Besar RI Mexico City, Cheppy T. Wartono menyampaikan perkembangan ekonomi Indonesia, serta hubungan perdagangan Indonesia – Mexico.
Dengan nilai total perdagangan RI – Mexico pada tahun 2019 sebesar 1,2 miliar dolar AS, angka ini belum mencerminkan potensi sesungguhnya yang dimiliki kedua negara.
Sehubungan dengan hal ini Duta Besar RI Mexico City mempromosikan 10 produk ekspor utama dan 10 produk potensial Indonesia kepada para pengusaha yang hadir.
Pada hari yang sama, tim fungsi pensosbud KBRI Mexico City memberikan sosialisasi beasiswa Indonesia kepada mahasiswa Universidad de Monterrey, antara lain beasiswa dari Pemerintah Indonesia (Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia, Darmasiswa) dan beasiswa-beasiswa lainnya yang diberikan oleh Universitas-universitas yang ada di Indonesia.
Sekitar 50 mahasiswa hadir dalam sosialisasi beasiswa tersebut.
Selain itu, KBRI Mexico City menghadirkan beberapa tarian tradisional Indonesia yang salah satu tariannya dibawakan oleh penerima beasiswa Darmasiswa tahun-tahun sebelumnya.
Baca juga: Ketua DPD akan pidato soal pengembangan ekonomi kreatif di Meksiko
Baca juga: Sertifikasi halal jadi tantangan ekspor Meksiko ke Indonesia
Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020