"Indonesia harus meningkatkan manfaat dari hubungan Indonesia-AS. Komitmen-komitmen yang disampaikan Menlu AS Hillary Clinton harus ditindaklanjuti," katanya di Jakarta, Kamis.
Menurut Theo, pernyataan Menlu Hillary Clinton bahwa AS ingin mengembangkan hubungan komprehensif dengan Indonesia dengan penekanan pada pengembangan demokrasi dan peningkatan pembangunan, harus ditindaklanjuti dengan pembicaraan dan negosiasi untuk meningkatkan hubungan dan kerjasama, terutama di bidang pendidikan, kesehatan, perdagangan, parawisata, politik sampai pada kerjasama militer dengan manfaat yang lebih besar bagi Indobnesia.
"Kedua belah pihak berkepentingan untuk meningkatkan hubungan dan kerjasama. Untuk itu Indonesia mempunyai posisi tawar yang cukup," katanya.
Hillary Clinton sendiri, lanjutnya, mengakui Indonesia sebagai negara demokrasi dan negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia, penting dimata AS dan dapat berperan menyelesaikan masalah dunia seperti konflik Timur Tengah.
Indonesia dinilai AS konsisten memperjuangkan kemerdekaan penuh Palestina oleh karena itu dekat dengan Palestina dan negara-negara Arab serta Indonesia juga berhubungan dekat dengan negara Barat terutama AS yang membela Israel.
Dalam posisi seperti itu, dalam pandangan Theo, Indonesia bisa berperan lebih besar untuk mempercepat proses penyelesaian secara adil, damai atas konflik Timur Tengah.
Demikian halnya dengan persengketaan panjang Iran dan AS dalam isu nuklir. Indonesia yang bersahabat dengan Iran dan AS, dapat memainkan peran mediasi dalam soal ini, demikian Theo Sambuaga.
(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009