"Pertama mengajak semua elemen bangsa, khususnya umat Islam untuk senantiasa mendekatkan diri kepada Allah SWT," kata Wakil Sekretaris Jenderal MUI Salahuddin Al Ayyubi di Jakarta, Selasa.
MUI menyakini dengan cara semakin mendekatkan diri kepada Allah maka musibah Covid-19 yang sudah masuk ke Indonesia dapat ditangkal. Hal itu dapat direalisasikan dengan cara bertaubat, memohon ampun dan meninggalkan perilaku zalim.
"Karena penyebaran virus ini bisa jadi merupakan peringatan dari Allah SWT agar umat Islam semakin mendekatkan diri kepada-Nya," ujar dia.
Selanjutnya, MUI mengajak umat Islam melakukan Qunut Nazilah atau doa yang dibacakan untuk menangkal turunnya malapetaka. Bacaan doa itu dilakukan setiap shalat fardu.
Baca juga: MUI desak pemerintah selamatkan WNI di Wuhan
Baca juga: MUI soroti dampak corona pada sisi ekonomi
Ia menjelaskan bacaan doa itu dilakukan pada saat rakaat terakhir setelah rukuk. Selanjutnya dibaca pelan apabila shalat Sirriyah atau shalat yang disunnahkan tidak mengeraskan suara pada shalat Zuhur dan Ashar, lalu dibaca keras saat shalat Jahriyah yaitu Magrib, Isya dan Subuh.
Selanjutnya MUI mengajak umat Islam memperbanyak wudhu dengan tata cara yang benar. Saat mencuci tangan akan lebih baik lagi menggunakan sabun.
"Dan juga saat berkumur dan saat membersihkan hidung harus lebih bersih lagi," ujar dia.
Sesuai keterangan ahli kesehatan cara-cara seperti itu diyakini dapat menangkal penularan Covid-19. Uumat Islam didorong lebih memperbanyak wudhu dengan cara-cara yang benar.
Seruan ke empat, yaitu agar semua elemen bangsa tetap tenang, bersatu, mengedepankan sikap saling membantu, menghindarkan perilaku saling berbantahan atau menyalahkan serta tidak menyebarkan informasi hoaks.
Terakhir, MUI meminta umat Islam agar berpegang teguh pada pola hidup yang Islami misalnya makanan, minuman, cara berpakaian dan muamalah demi meraih ridha Allah SWT. Hal itu sesuai surat Al Baqarah ayat 168.*
Baca juga: Atasi virus Corona, Mahfud tegaskan pemerintah siap dan mampu
Baca juga: Bali siaga Covid-19
Baca juga: Peneliti: melonjaknya harga masker abaikan perlindungan konsumen
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020