harus terus digaungkan dalam upaya pengembangan daya saing industri nasional
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian membidik pertumbuhan Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) 4,7 persen dengan nilai ekspor diproyeksikan menembus 38,7 miliar dolar AS.
“Membangun optimisme dan peluang di tengah ketidakpastian kondisi ekonomi global, tentu harus terus digaungkan dalam upaya pengembangan daya saing industri nasional,” kata Direktur Jenderal ILMATE Kemenperin Harjanto lewat keterangannya di Jakarta, Selasa.
Harjanto menegaskan pihaknya masih memiliki pekerjaan besar untuk melaksanakan pembangunan industri nasional, dengan sasaran utamanya meningkatkan peran sektor ILMATE.
“Kami juga menargetkan tahun ini jumlah tenaga kerja di sektor industri ILMATE lebih dari 2,2 juta orang seiring dengan peningkatan investasi,” ungkapnya.
Baca juga: Industri makanan dan logam penyumbang besar investasi
Kemenperin mencatat total penanaman modal asing (PMA) sektor ILMATE sepanjang tahun 2019 senilai 4,8 miliar dolar AS dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) mencapai Rp12,3 triliun.
Pada tahun lalu, sektor ILMATE memberikan kontribusi terhadap kinerja industri pengolahan nonmigas sebesar 22,11 persen.
Harjanto menuturkan guna mencapai target yang ditetapkan, pihaknya telah menyusun langkah-langkah strategis agar bisa mengakselerasi pertumbuhan sektor ILMATE melalui empat rencana aksi.
“Pertama, rencana aksi untuk peningkatan daya saing dan kemandirian sektor ILMATE,” ujarnya.
Baca juga: Kemenperin sebut industri logam dominasi transaksi "e-smart" IKM
Upaya itu akan dilakukan melalui kegiatan promosi investasi dan iklim usaha, sertifikasi kompetensi, vokasi industri, peninjauan kebijakan, serta mendorong aktivitas litbang dan desain.
Kemudian, rencana aksi yang kedua, yakni untuk penguatan implementasi Making Indonesia 4.0 di sektor ILMATE melalui akselerasi penerapan industri 4.0 dan hilirisasi produk unggulan ekspor (high technology product).
Selanjutnya, guna meningkatkan kemampuan sektor ILMATE, jurus ketiga yang dilakukan adalah optimalisasi Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN), khususnya pada proyek-proyek pemerintah dan penerapan produk industri.
“Selain itu, untuk peningkatan penguasaan pasar sektor ILMATE, rencana aksi yang keempat dijalankan melalui promosi kemampuan, advokasi terhadap industri calon eksportir, penerapan regulasi SNI wajib, serta regulasi perlindungan produsen dan pengamanan industri,” sebutnya.
Harjanto menambahkan pihaknya akan bersinergi dengan pemangku kepentingan guna merumuskan dan melaksanakan kebijakan serta strategi penumbuhan dan pengembangan industri khususnya sektor ILMATE dalam rangka menciptakan percepatan pertumbuhan dan nilai tambah.
Baca juga: Menperin: ekspor industri pengolahan logam melonjak
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020