Padang (ANTARA News) - Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Sutrisno Bachir menyatakan, partainya tidak akan memaafkan para "konglomerat hitam" yang terkait kasus Bantuan Liquiditas Bank Indonesia (BLBI) dan kini banyak bergabung dalam Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo). "Tiada maaf buat `konglomerat hitam` yang mungkin ada di Apindo," kata Sutrisno, di Padang, Rabu. Hal itu disampaikannya seusai melakukan orasi politik dihadapan para calon legislatif (caleg) PAN untuk DPR-RI, DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Sumatera Barat. Sutrisno menyatakan itu terkait datangnya permohonan maaf dari Apindo, terkait tidak diundangnya PAN dalam acara "Pengusaha Bertanya, Partai Menjawab" yang digelar Apindo beberapa waktu lalu. Atas permohonan maaf itu, ia menyatakan, secara personal boleh lah (diberi maaf, red), tapi secara institusi PAN punya hitungan-hitungan kalkulasi sendiri. Terkait tidak diundangnya PAN oleh Apindo, Sutrisno menyebutkan, mungkin karena Fraksi PAN di DPR-RI keras sekali menyuarakan dibongkarnya skandal BLBI, sedangkan fraksi-fraksi lain sudah kendor semua. "Itu laporan dari pengurus yang kebetulan anggota Fraksi PAN yang ngerti masalah ini," katanya. Kenapa, tambah Sutrisno, karena kalau BLBI di ruslag (dibongkar kembali, red), mereka (anggota Apindo) sebagian besar tersangkut dengan BLBI itu. Di luar diundang tidaknya PAN, menurut dia, PAN menganggap tidak pantas dan tidak layak Apindo melakukan semacam "fit and propert test" terhadap parpol. "Seolah-olah pengusaha bisa mengendalikan parpol dan PAN tidak setuju dengan itu," tegasnya. Kalau mau ada acara seperti itu untuk fit and proper test, maka KPU lah lembaganya, tambahnya. Sebaliknya, kalau mau sharing bagaimana program-program ekonomi parpol mestinya yang melakukan adalah KADIN, bukan Apindo karena Kadin yang membawahi seluruh asosiasi, demikian Sutrisno Bachir.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009