Jakarta (ANTARA News) - Indonesia tidak sabar menunggu kedatangan presiden baru AS Barack Obama ke Indonesia, karena itu Menlu Hassan Wirajuda menyatakan harapannya Menlu AS Hillary Clinton menyampaikan keinginan tersebut kepada Obama. "Saya yakin pemerintah dan rakyat Indonesia sangat ingin menerima kunjungan Presiden Obama ke Indonesia," kata Menlu Hassan saat menjawab pertanyaan wartawan AS dalam jumpa pers bersama Hillary Clinton, di Jakarta, Rabu, tentang apakah Indonesia ingin dikunjungi Presiden Obama. "Wah itu pertanyaan yang mudah untuk dijawab," kata Hillary yang diikuti tawa para wartawan. "Kita sudah tidak sabar menunggu (kunjungan Obama, red). Saya berharap Menteri Clinton akan menyampaikan hal ini kepada Presiden Obama," kata Hassan lagi. Di awal pernyataannya dalam jumpa pers, Hillary Clinton --yang tampil dengan kemeja lengan panjang warna biru dan celana panjang warna senada-- menyampaikan salam dari Presiden Obama. Menurut Hillary, Obama telah mengatakan maupun menulis sendiri tentang pentingnya dirinya menjalani masa kanak-kanak di Indonesia. "Hal itu memberikan pemahaman bagi beliau, tidak hanya mengenai budaya yang berbeda-beda dan bersemangat, tetapi juga mengenai kemampuan masyarakat dengan latar belakang berbeda-beda dapat hidup berdampingan secara harmonis," kata Hillary. Tentang pertemuannya dengan Menteri Hassan Wirajuda, Hillary Clinton mengungkapkan kedua menteri luar negeri itu membahas berbagai isu, terutama mengenai keinginan `presiden dan rakyat` Amerika Serikat dan Indonesia untuk membentuk kemitraan yang lebih komprehensif. Ia dan Hassan, ujarnya, dalam pertemuan yang berlangsung di Gedung Pancasila-Deplu di Jalan Pejambon, Jakarta, itu menyepakati hubungan baru AS-Indonesia di berbagai isu, baik di tingkat bilateral, regional, maupun global. Hillary antara lain menyebut kerjasama di bidang perlindungan lingkungan, perubahan iklim, perdagangan, investasi, pemajuan demokrasi, keehatan, pendidikan, keamanan kawasan dan kontra-terorisme. Dalam kesempatan tersebut Hillary juga memuji Indonesia yang disebutnya telah melakukan banyak perubahan positif dalam 10 tahun terakhir, yaitu berhasil membangun lembaga yang kuat serta masyarakat madani. "Pada saat yang sama, Indonesia juga menghormati hak asasi manusia dalam menjalankan perang yang sukses terahdap terorisme dan ekstrimisme, berhasil mengakhiri konflik sektarian dan separatisme, serta bekerja membuat dunia ini menjadi tempat yang lebih aman bagi perdagangan global dan hak asasi manusia," katanya. Sementara itu dalam wawancara dengan wartawan usai Hillary meninggalkan Gedung Pancasila, Menlu Hassan mengatakan bahwa pihak AS juga sangat antusias ingin memajukan kerjasama nyata, termasuk membantu Indonesia mencapai sasaran-sasaran Millenium Development Goals (MDGs) dalam memajukan kesehatan, pendidikan, maupun mengurangi kemiskinan. "Tentunya akan ditindaklanjuti pada tingkat pejabat senior. Dalam waktu dekat mereka juga akan mengirim delegasi untuk membahas berbagai area kerjasama yang akan kita lakukan dan rancangan persetujuan di bidang-bidang tersebut," kata Hassan.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009